Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Murur Dinilai Berhasil, Tak Banyak Jemaah Haji yang Dirawat

Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan Liliek Marhaendro Susilo (Dok. Kemenag RI)
Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan Liliek Marhaendro Susilo (Dok. Kemenag RI)
Intinya sih...
  • Kondisi kesehatan jemaah haji tahun ini lebih baik dari sebelumnya menurut Kepala Pusat Kesehatan Haji.
  • Indikatornya adalah kapasitas tempat tidur di fasilitas kesehatan yang tak banyak ditempati jemaah haji.
  • Kebijakan Murur dan mobilisasi cepat di Muzdalifah berpengaruh pada kesehatan jemaah haji.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Makkah, IDN Times - Kepala Pusat Kesehatan Haji, Liliek Marhaendro Susilo mengatakan bahwa kondisi kesehatan jemaah haji tahun ini lebih baik dari tahun sebelumnya.

Ini terlihat dari hasil pemantauannya di beberapa rumah sakit dan pos kesehatan. Kebijakan Murur dianggap menjadi penyebab utamanya.

 

 

1. Banyak bed tak terisi, pertanda baik

Pemberangkatan jemaah haji Indonesia dari penginapan menuju ke Arafah, Jumat (14/6/2024). (IDN Times/Faiz Nashrillah)
Pemberangkatan jemaah haji Indonesia dari penginapan menuju ke Arafah, Jumat (14/6/2024). (IDN Times/Faiz Nashrillah)

Menurut Liliek, salah satu indikatornya adalah kapasitas tempat tidur atau bed di beberapa fasilitas kesehatan tak banyak ditempati jemaah haji.

"Kami tadi ke Pos Kesehatan di Mina, dari 20 bed, 5 bed nganggur tuh. Jadi itu kan indikator bahwa Alhamdulillah jemaah kita lebih sehatlah dibandingkan tahun sebelumnya," ujarnya saat melakukan pemantauan di Jamarat, Mina, Senin (17/6/2024) malam.

2. Murur bikin jemaah punya lebih banyak waktu istirahat

Jemaah haji melakukan ibadah Wukuf di Padang Arafah, Makkah, Arab Saudi, Sabtu (15/6/2024). (IDN Times/Faiz Nashrillah)
Jemaah haji melakukan ibadah Wukuf di Padang Arafah, Makkah, Arab Saudi, Sabtu (15/6/2024). (IDN Times/Faiz Nashrillah)

Kebijakan murur, atau Mabit dengan hanya melintas saat di Muzdalifah, kata Liliek juga sangat berpengaruh pada kesehatan jemaah haji. Adanya Murur membuat jam istirahat mereka lebih panjang, sehingga punya energi lebih saat ke Mina.  

"Murur dampaknya luar biasa. Di pos kesehatan Mina juga nggak begitu banyak yang sakit," ujar Liliek.

3. Kecepatan mobilisasi dari Muzdalifah juga berimbas baik

Kepala Pusat Kesehatan Haji Kemenkes Liliek Marhaendro Susilo. Dokumentasi Kemenag
Kepala Pusat Kesehatan Haji Kemenkes Liliek Marhaendro Susilo. Dokumentasi Kemenag

Faktor lain, kata dia, adalah kecepatan mobilisasi saat di Muzdalifah menuju ke Mina untuk jemaah yang tidak Murur. Kondisi ini tentu jauh lebih baik daripada tahun sebelumnya. Saat itu, jemaah sempat terlantar lama di Muzdalifah karena keterlambatan angkutan. 

Meski begitu, ia menyarankan jemaah untuk tetap menjaga kondisi tubuh. Mereka juga dianjurkan untuk Nafar Awal atau kelompok pertama yang menyudahi lempar jumrah.

"Supaya mereka juga bisa segera istirahat di hotel. Dan kita imbau supaya pulang dari Jamarat ini mesti istirahat total, jangan ke mana-mana lah. Minimal satu hari," ujarnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Faiz Nashrillah
Dwifantya Aquina
Faiz Nashrillah
EditorFaiz Nashrillah
Follow Us