5 Museum di Jakarta yang Cocok untuk Ngabuburit, Wajib Dikunjungi!

- Museum Nasional menawarkan koleksi 140 ribu benda dari tujuh jenis koleksi, mulai dari prasejarah hingga sejarah dengan harga tiket Rp15-25 ribu.
- Museum Bahari menyimpan koleksi tentang sejarah kemaritiman Indonesia, buka Selasa-Minggu pukul 08.00-16.00 WIB dengan harga tiket Rp10 ribu per orang.
- Museum Prasasti Jakarta menawarkan pengalaman unik dengan harga tiket Rp3-5 ribu per orang, dan memiliki berbagai pilihan makanan di sekitarnya.
Jakarta, IDN Times - Museum menjadi salah satu destinasi pilihan warga Jakarta dan sekitarnya, untuk ngabuburit selama Ramadan. Sembari menunggu waktu buka puasa, pengunjung dapat menambah wawasan dengan mempelajari berbagai sejarah di Indonesia melalui karya seni, patung, lukisan, hingga arca.
DKI Jakarta memiliki sejumlah museum yang dapat dikunjungi wisatawan. Di sekitar lokasi museum juga terdapat kawasan kuliner, sehingga bisa menjadi pilihan tempat berbuka puasa. Berikut lima galeri seni dan museum di Jakarta yang cocok dikunjugi untuk ngabuburit.
1. Museum Nasional atau Gajah

Museum Nasional yang dikenal publik sebagai Museum Gajah karena di halaman depan museum terdapat patung gajah perunggu pemberian Raja Chulalongkorn (Rama V) dari Thailand. Lokasinya berada dekat Monumen Nasional (Monas), tepatnya di Jalan Medan Merdeka Barat No.12.
Dikutip dari situs resmi museumnasional.or.id, eksistensi museum nasional mulai muncul dengan berdirinya himpunan bernama Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen (BG) oleh pemerintah Belanda pada 1778. Karena tidak bisa lagi menampung koleksi BG, akhirnya pada 1862 dibangun gedung baru di lokasi sekarang yang dikenal sebagai Museum Gajah.
Saat ini, Museum Nasional telah mengoleksi 140 ribu benda yang terdiri atas tujuh jenis koleksi. Ketujuh koleksi itu meliputi benda prasejarah, arkeologi masa Hindu-Buddha, keramik, etnografi, geografi, sejarah, dan sebagainya. Jam buka museum pada pukul 08.00 hingga 16.00 WIB.
Dengan harga tiket mulai dari Rp15 ribu hingga Rp25 ribu, kamu dapat menikmati berbagai koleksi menarik di museum ini sembari menunggu buka puasa tiba.
2. Museum Bahari

Pada masa pendudukan Belanda, Westzijdsche Pakhuizen atau yang dikenal sebagai Museum Bahari saat ini, merupakan gudang yang digunakan untuk menyimpan rempah-rempah yang menjadi komoditas utama VOC, seperti kopi dan teh.
Museum yang terletak di Jalan Pasar Ikan Nomor 1, Jakarta Utara ini menyimpan berbagai koleksi tentang sejarah kemaritiman di Indonesia, seperti miniatur perahu tradisional atau perahu cadik Papua, alat navigasi, jangkar, meriam, dan lainnya.
Museum Bahari buka setiap Selasa sampai Minggu, pukul 08.00 hingga 16.00 WIB, dengan harga tiket masuk Rp10 ribu per orang.
Lokasi Museum Bahari tidak jauh dari kawasan Kota Tua. Jadi, kamu tetap bisa menjelajahi berbagai kuliner yang tersedia di sekitar Kawasan Kota Tua.
3. Museum Prasasti Jakarta

Bagi sebagian orang, Museum Prasasti Jakarta terdengar cukup asing. Namun, museum ini menawarkan pengalaman unik, dengan sejumlah koleksi nisan, makam, dan prasasti peninggalan kolonial Belanda.
Terletak di Jalan Tanah Abang 1, Jakarta Pusat, museum ini dulunya merupakan pemakaman elite Eropa pada masa Hindia Belanda sejak 1795. Namun, pada 1975 direvitalisasi sebagai Taman Prasasti.
Beberapa koleksi nisan yang terkenal adalah Nisan Sok Hok Gie, Nisan Olivia Marianne Raffles, istri dari Thomas Stamford Raffles, yang menjabat sebagai Gubernur Batavia periode 1811-1816, serta patung Crying Lady.
Dengan harga tiket hanya Rp3 ribu-Rp5 ribu per orang, kamu dapat menjelajahi setiap sudut museum dan menyaksikan berbagai peninggalan sejarah yang syarat akan nilai seni dan budaya.
Kamu tidak perlu risau, di sepanjang jalan menuju museum ini terdapat berbagai pilihan restauran dan warung makan yang dapat kamu cicipi ketika waktu berbuka tiba.
4. Museum Fatahillah

Siapa yang tidak kenal dengan museum bersejarah satu ini? Museum Fatahillah atau dikenal sebagai Museum Sejarah Jakarta yang dulunya merupakan kantor Gubernur Batavia kala itu, yakni Jan Pieterszoon Coen. Museum ini memiliki gaya arsitektur neoklasik yang mirip dengan Istana Dam di Amsterdam, Belanda.
Museum Fatahillah menawarkan berbagai koleksi yang mayoritas merupakan peninggalan masyarakat Belanda yang bermukim di Batavia sejak awal abad ke-16, seperti perabot rumah tangga, senjata, keramik, peta, dan mebel.
Namun, kini koleksi museum bertambah menjadi replika perkembangan sejarah Kota Jakarta. Beberapa koleksi yang terkenal adalah Meriam Si Jagur, ruang bawah tanah, dan patung Dewa Hermes.
Kamu dapat mengunjungi museum ini setiap Selasa hingga Minggu pukul 09.00-15.00 WIB, dengan cukup merogoh kocek sebesar Rp10 ribu per orang jika berkunjung pada hari biasa dan Rp15 ribu untuk weekend.
Tak perlu khawatir kesusahan dalam mencari makanan untuk buka puasa, sebab kawasan Kota Tua menyajikan berbagai macam pilihan kuliner.
5. Galeri Nasional

Suka dengan karya seni? Galeri Nasional jadi pilihan tepat buat ngabuburit selama Ramadan. Museum sekaligus galeri seni rupa modern dan kontemporer Indonesia ini, menampilkan berbagai pameran, mulai dari lukisan, patung, keramik, hingga instalasi seni.
Saat ini, Galeri Nasional mengoleksi lebih dari 1000 buah karya seni. Di antaranya, terdapat sejumlah karya dari seniman legendaris Tanah Air, seperti Raden Saleh, Affandi, dan Basoeki Abdullah.
Kamu dapat menikmati koleksi karya seni di Galeri Nasional setiap Senin hingga Minggu secara gratis.