Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Natalius Pigai Bakal Bangun Kampung Redam di Daerah Konflik

Menteri Sosial Syaifullah Yusuf bertemu dengan MenHAM Natalius Pigai di Gedung Kemensos, Selasa (21/1/2025). (IDN Times/Dini Suciatiningrum)
Menteri Sosial Syaifullah Yusuf bertemu dengan MenHAM Natalius Pigai di Gedung Kemensos, Selasa (21/1/2025). (IDN Times/Dini Suciatiningrum)
Intinya sih...
  • Kementerian HAM akan membangun Kampung REDAM sebagai pusat pemasyarakatan nilai-nilai HAM di daerah konflik sosial.
  • Tahap awal menuju kampung Redam adalah pemetaan daerah-daerah konflik di seluruh Indonesia, termasuk kejadian-kejadian masa lalu yang menyita perhatian publik.
  • Kampung Redam dilengkapi dengan sistem informasi, Monumen Rekonsiliasi dan Perdamaian, serta program pemulihan terkait rehabilitasi, restitusi, dan kompensasi.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Kementerian Hak Asasi Manusia (HAM) ke depan akan membangun Kampung Rekonsiliasi dan Perdamaian (REDAM), khususnya di daerah-daerah yang pernah menjadi titik konflik sosial di masyarakat. Kampung REDAM ini nantinya akan jadi pusat-pusat pemasyarakatan nilai-nilai HAM. 

“Di Indonesia ada cukup banyak daerah atau kampung yang pernah terlibat konflik sosial dengan berbagai macam bentuknya. Baik yang dianggap sudah selesai atau pun yang sewaktu-waktu masih saja terjadi, baik dalam skala kecil maupun besar," kata Menteri HAM, Natalius Pigai, dikutip Kamis (13/2/2025).

1. Pemetaan daerah-daerah konflik di seluruh

Acara Penandatanganan Nota Kesepahaman Kementerian Hak Asasi Manusia (KemenHAM) (Dok. Humas KemenHAM)
Acara Penandatanganan Nota Kesepahaman Kementerian Hak Asasi Manusia (KemenHAM) (Dok. Humas KemenHAM)

Menurut Natalius, tahap awal menuju kampung Redam adalah pemetaan daerah-daerah konflik di seluruh Indonesia termasuk kejadian-kejadian di masa lalu yang menyita perhatian publik dalam skala besar seperti konflik Ambon, Poso, Papua, Kalimantan, Aceh, Lampung dan daerah-daerah lain. 

“Dan ada juga yang sifatnya konflik sosial antar geng, misalnya dalam skala kampung itu kita akan intervensi juga, sehingga menjadi model kampung yang mengedepankan rekonsiliasi dan mendorong semangat perdamaian,” kata Natalius.

2. Akan dibuat Monumen Rekonsiliasi dan Perdamaian

Menteri Sosial Syaifullah Yusuf bertemu dengan MenHAM Natalius Pigai di Gedung Kemensos, Selasa (21/1/2025). (IDN Times/Dini Suciatiningrum)
Menteri Sosial Syaifullah Yusuf bertemu dengan MenHAM Natalius Pigai di Gedung Kemensos, Selasa (21/1/2025). (IDN Times/Dini Suciatiningrum)

Selain pemetaan, kampung Redam akan dilengkapi dengan sistem informasi yang bisa memantau sewaktu-waktu kondisi kampung, serta dipimpin langsung oleh masyarakat setempat yang mewakili kelompok sosial yang terlibat konflik. 

“Di tempat-tempat itu nantinya kita akan buatkan juga Monumen Rekonsiliasi dan Perdamaian agar ada pesan kuat untuk siapa pun untuk tidak mengulang lagi perisitiwa yang sama, serta mengedepankan nilai-nilai perdamaian dan kehidupan sosial yang berkeadilan. Itu semangat yang ingin kami dorong. Pun jika semuanya siap, monumen ini bisa juga menjadi tempat wisata bagi masyarakat,” katanya. 

3. Masyarakat turut dilibatkan dalam program pemulihan

Menteri Hak Asasi Manusia Natalius Pigai memberi keterangan kepada wartawan pada acara "Kampanye Publik Pelayanan Publik Inklusif: Untukmu, Untukku, dan Untuk Kita Semua" di Jakarta, Minggu (15/12/2024). ANTARA/Fath Putra Mulya.
Menteri Hak Asasi Manusia Natalius Pigai memberi keterangan kepada wartawan pada acara "Kampanye Publik Pelayanan Publik Inklusif: Untukmu, Untukku, dan Untuk Kita Semua" di Jakarta, Minggu (15/12/2024). ANTARA/Fath Putra Mulya.

Selain itu, masyarakat di Kampung Redam juga akan dibekali dengan aspek-aspek pemasyarakatan nilai-nilai HAM, dan tentu juga akan ikut melakukan program pemulihan baik terkait rehabilitasi, restitusi maupun kompensasi. 

“Dengan adanya Kampung Rekonsoliasi dan Perdamaian ini kita ingin memastikan Indonesia ini memiliki integrasi sosial yang lebih kuat lagi, persaudaraannya terjaga, persatuannya sebagai bangsa juga makin kuat dan pada ujungnya kita sebagai bangsa juga akan semakin kuat,” kata dia.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sunariyah Sunariyah
EditorSunariyah Sunariyah
Follow Us