Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Ngantuk, Pratikno Ogah Tanggapi Kasus Kematian Raya

Pratikno
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia, Pratikno dalam konpers penanganan bencana di Gedung PMK, Kamis (21/8/2025) (IDN Times/Dini Suciatiningrum)
Intinya sih...
  • Kemenkes akan melakukan penyelidikan epidemiologi di rumah Raya
  • Pemberian obat cacing akan diberikan kepada masyarakat sekitar
  • Raya meninggal karena tubuhnya dipenuhi cacing.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Pratikno, enggan menanggapi kasus Raya, balita di Sukabumi, Jawa Barat, yang meninggal dunia akibat infeksi cacingan.

Menurut Pratikno, detail kasus tersebut sepenuhnya ditangani Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Saat ditanya lebih lanjut mengenai laporan kasus Raya, Pratikno mengaku mengantuk.

"Mungkin anu ya, Kemenkes yang ngawal cukup detail, detailnya nanti di Kemenkes, ya. Mungkin akan boleh. Gak tahu saya ini, agak ngantuk dikit ini," ujarnya singkat di Gedung Kemenko PMK, Kamis (21/6/2025).

Sebagaimana diketahui, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) berada di bawah Kemenko PMK yang bertugas menyelenggarakan koordinasi, sinkronisasi, dan pengendalian urusan kementerian dalam penyelenggaraan pemerintahan di bidang pembangunan manusia dan kebudayaan.

1. Kemenkes akan melakukan penyelidikan epidemiologi

Kasus Raya
Infografis kasus infeksi cacing Raya. (IDN Times/Aditya Pratama)

Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kemenkes, Aji Muhawarman, angkat bicara terkait kasus meninggalnya Raya. Aji menegaskan Kemenkes akan melakukan penyelidikan epidemiologi sebagai langkah awal penanganan kasus ini melalui Puskesmas Kabandungan dan Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi.

“Penyelidikan epidemiologi, untuk menggali riwayat dan faktor risiko pada penderita, dan upaya pencegahan agar tidak terjadi infeksi lagi," ujarnya.

2. Pemberian obat cacing

ilustrasi obat cacing
ilustrasi pemberian obat cacing (pexels.com/pixabay)

Aji mengatakan Puskesmas Kabandungan dan Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi akan memberikan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) untuk anak dengan gizi kurang.

"Pemberian Obat Pencegahan Massal (POPM) cacingan, dengan Albendazol," ucapnya.

3. Raya meninggal karena cacingan

Ilustrasi jenazah
Ilustrasi meninggal (IDN Times/Mia Amalia)

Raya, balita asal Kampung Padangenyang, Desa Cianaga, Kecamatan Kabandungan, Kabupaten Sukabumi, meninggal dunia dalam kondisi tubuhnya dipenuhi cacing gelang. Dia dinyatakan meninggal akibat tidak dapat penanganan dari rumah sakit karena tidak memiliki identitas.

Kasus ini bermula pada 13 Juli 2025, saat Raya dievakuasi lembaga Filantropi Rumah Teduh ke salah satu rumah sakit. Namun harapan untuk sembuh terhambat, karena persoalan administrasi, di mana Raya yang tidak memiliki identitas untuk BPJS membuat rumah sakit mengharuskan membuat syarat tersebut.

Hanya saja, pembuatan identitas ini tak kunjung selesai, hingga perawatan berubah menjadi beban biaya mandiri. Dalam sembilan hari, tagihan rumah sakit membengkak hingga puluhan juta rupiah, dan akhirnya pada 22 Juli 2025, Raya meninggal dalam kondisi tubuhnya dipenuhi cacing, bahkan sampai otak dan keluar dari hidungnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rochmanudin Wijaya
EditorRochmanudin Wijaya
Follow Us