Opsen Pajak Subsidi Biskita Trans Pakuan, Sopir Diharapkan Kerja Lagi

- Wali Kota Bogor Dedie Abdu Rachim menjadikan operasional Biskita Trans Pakuan sebagai prioritas utama melalui subsidi opsen pajak kendaraan bermotor.
- Untuk mendanai subsidi, Dedie berkonsultasi dengan Gubernur Jawa Barat terkait penggunaan dana opsen Pajak Kendaraan Bermotor (PKB).
Bogor, IDN Times - Wali Kota Bogor terpilih periode 2025-2030 Dedie Abdu Rachim menjadikan operasional Biskita Trans Pakuan sebagai prioritas utama melalui subsidi dari opsen pajak kendaraan bermotor.
Menurut Dedi, layanan transportasi publik ini akan menjadi fokus utama agar masyarakat dapat terlayani dengan baik kembali. Namun, ia menekankan pentingnya kejelasan skema pembiayaan subsidi dan sumber dana yang jelas.
"Biskita Trans Pakuan jadi prioritas yang jelas agar masyarakat bisa terlayani kembali hanya saja skema pembiayaan subsidinya sumber keuangannya harus jelas," kata dia saat menghadiri HPN di Kantor PWI Kota Bogor, Minggu (9/2/2025).
1. Arahan Gubernur Jawa Barat sejalan

Dalam upaya untuk mendanai subsidi Biskita Trans Pakuan, Dedie Abdu Rachim berkonsultasi dengan Gubernur Jawa Barat terkait penggunaan dana opsen Pajak Kendaraan Bermotor (PKB).
Dana ini menurut arahan Gubernur dapat dialokasikan untuk peningkatan pelayanan transportasi publik. Artinya, secara teknis bisa digunakan untuk membiayai subsidi transportasi di wilayah Bogor.
"Kemarin saya sempat berkonsultasi dengan Gubernur untuk membuka pendapat beliau terkait dana opsen PKB atau Pajak Berkendara Bermotor dan memang dalam ketentuan dan arahan beliau dana opsen PKB ini ditujukan untuk peningkatan pelayanan transportasi publik," kata dia.
2. Pematangan teknis dan finalisasi administrasi opsen pajak untuk Biskita

Dedie juga menyampaikan, tahap persiapan Biskita Trans Pakuan kini sedang dalam pematangan teknis.
Finalisasi administrasi dari bagian hukum sudah hampir selesai dan lelang untuk pendukung operasional seperti back-up IT dan pengawasan transportasi dipastikan akan segera dibuka minggu depan.
Hal ini bertujuan untuk memastikan kelancaran pelayanan dan akuntabilitas subsidi.
"Ada dua, jadi pelayanannya sendiri, kemudian pengawasan juga teknologi informasi sebagai bagian dari administrasi penyaluran subsidinya," kata dia.
3. Memperkerjakan lagi sopir Biskita yang dirumahkan

Terkait nasib sopir Biskita Trans Pakuan yang sebelumnya dirumahkan, Dedie Abdu Rachim, berharap mereka bisa dipekerjakan kembali.
"Saya belum mendapatkan informasi sedetail itu. Intinya insyaallah kita operasionalisasi kembali," ujar dia.