Orang Asing Berkeliaran di Desa Miliarder, Polisi Perketat Pengamanan
Tuban, IDN Times - Polisi meningkatkan patroli di kampung miliarder Desa Sumurgeneng, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban. Hal itu dilakukan karena banyaknya masyarakat luar datang ke desa yang mayoritas penduduknya mendapatkan uang ganti rugi pembebasan lahan dari Pertamina tersebut.
1. Peningkatan patroli bertujuan untuk mengantisipasi tindakan kriminalitas
Kapolres Tuban, AKBP Ruruh Wicaksono mengatakan, peningkatan patroli dilakukan untuk mengantisipasi adanya tindakan kriminalitas, seperti pencurian maupun penipuan dan lainnya. Apalagi berdasarkan informasi yang Ruruh terima, banyak warga luar kota yang sudah berkeliaran di desa tersebut.
"Untuk itu, kami minta seluruh elemen di desa miliarder harus waspada adanya tindakan kriminal. Seperti pencurian maupun penipuan," kata Ruruh, Kamis (25/2/2021).
2. Pemdes diminta agar mendata orang luar yang akan menemui warga di kampung milirader
Ruruh mengatakan, mencuatnya pemberitaan mengenai kampung miliarder bisa menimbulkan tindakan kejahatan. Oleh karena itu, kesiagaan sangat diperlukan dengan melibatkan semua unsur, termasuk dari pihak pemerintah desa (Pemdes) dan warga setempat.
"Kalau bisa, pihak Pemdes agar mendata terlebih dahulu setiap orang dari luar yang akan masuk ke kampung mereka. Atau paling tidak minta izin dulu ke Pemdes sebelum orang luar itu menemui warga," jelasnya.
3. Banyak warga di kampung miliader yang belum memiliki garasi parkir mobil
Apalagi, lanjut Ruruh, banyak warga di kampung miliader yang membeli mobil dan belum mempunyai tempat parkir. Ia pun menyarankan para warga agar saling menjaga satu sama lain.
"Ada yang diparkir di halaman rumah, bukan di tempat garasi mobil. Itu juga sangat berbahaya rawan terhadap tindakan pencurian. Masyarakat harus waspada dan kami akan terus memerintahkan anggota kami melakukan patroli," pungkasnya.
4. Desa Sumurgeneng menjadi kampung miliader setelah warganya memborong ratusan mobil
Seperti yang diberitakan sebelumnya, Desa Sumurgeneng mendadak viral setelah beredar video 11 detik yang menunjukkan warga di kampung tersebut memborong ratusan mobil. Mereka membeli mobil usai mendapatkan uang ganti rugi penjualan tanah dari Grass Root Refinery (GRR) kilang minyak Pertamina.
Kilang minyak GRR sendiri memiliki luas mencapai 1.050 hektar, dengan rincian 821 hektar lahan darat, sedangkan sisanya lahan reklamasi laut. Sementara jumlah warga yang menerima ganti rugi tersebut mencapai 970 pemilik.
