Pakai Masker! Jakarta Peringkat Satu Kota Berpolusi Dunia Hari Ini

- Jakarta menjadi kota paling berpolusi di dunia dengan indeks kualitas udara 176, jauh dari standar ideal WHO.
- Rekomendasi menggunakan masker saat di luar ruangan karena indeks 176 termasuk tidak sehat menurut IQAir.
Jakarta, IDN Times - Situs pemantauan kualitas udara menempatkan Jakarta sebagai kota paling berpolusi di dunia. Saat ini, Jakarta menduduki tingkat pertama pada Kamis (8/8/2024) pukul 10.50 WIB.
Dalam situs IQ Air, indeks kualitas udaranya berada di angka 176 dengan polutan utama PM2.5 dan nilai konsentrasi 90,8 µg/m³ (mikrogram per meter kubik). Padahal, standar kualitas udara ideal dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memiliki bobot konsentrasi PM2.5 antara 0 sampai 5 mikrogram per meter kubik.
1. Jangan lupa pakai masker

Situs IQAir merekomendasikan warga menggunakan masker jika berada di luar ruangan. Sebab, indeks 176 termasuk tidak sehat.
IQAir juga menyatakan data kualitas udara didapat dari sejumlah kontributor, antara lain KLHK, BMKG, serta US Department of State.
2. DLH singgung peran swasta atasi polusi

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Dinas Lingkungan Hidup menyinggung pentingnya peran swasta dalam pengendalian pencemaran udara. Hal itu ia sampaikan dalam sebuah forum bersama Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), DLH Jawa Barat, DLH Banten, serta DLH Kota Bogor, Kabupaten Bogor, Kota Depok, Kota Tangerang, Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang Selatan, Kota Bekasi, dan Kabupaten Bekasi.
“Kami mengajak korporasi untuk berpartisipasi aktif dalam program-program pengendalian polusi udara, karena peran sektor swasta sangat besar dalam pengurangan emisi industri,” ujar Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Asep Kuswanto dalam keterangannya, Kamis (27/6/2024)
3. Kerja sama penting atasi polusi udara

Asep menjelaskan bahwa sebagai pusat perekonomian Indonesia berskala global, Jakarta memiliki amanat untuk berkolaborasi dalam perencanaan lingkungan hidup di wilayah aglomerasi. Oleh karena itu, forum dengan wilayah aglomerasi menjadi penting.
“Kerja sama antara DLH menjadi sangat penting untuk mengatasi masalah polusi udara yang saling terkait di wilayah aglomerasi Jakarta,” ujar Asep.

















