Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Pakar Psikologi Forensik Ini Justru Yakin Jessica Bukan Pembunuh Mirna, Apa Alasannya?

Sumber Gambar: mediajurnal.com
Sumber Gambar: mediajurnal.com

Saat hampir semua orang menuduh bahwa Jessica Kumala Wongso sebagai dalang di balik kematian Wayan Mirna Salihin yang tewas usai meminum kopi di kafe Olivier, ada satu orang yang membela Jessica. Dia bahkan bersikukuh bahwa Jessica bukan pelakunya. Siapakah dia?

Dia adalah seorang pakar psikologi forensik, Reza Indragiri Amriel. Reza juga merupakan master psikologi forensik pertama di Indonesia. Psikolog ternama ini menilai pelaku pembunuhan Mirna bukanlah Jessica. Dia melihat ada berbagai kejanggalan dalam kasus ini jika dilihat dari ilmu yang dipelajarinya.

http://cdn.idntimes.com/content-images/post/20160204/reza-indragiri-2-5b1561538475e54421542e5b4eaa6a44.jpg

Dia mengungkapkan bahwa sampai hari ini dia tidak yakin bahwa pelakunya adalah Jessica. Dia tidak yakin jika kasus ini adalah pembunuhan yang mengincar korban sesungguhnya. Dia menduga kuat bahwa Mirna adalah korban salah sasaran.

Reza memandang adanya seorang intellectual leader dalam kasus Mirna ini. Pasalnya, senjata pembunuhan yang digunakan adalah racun. Artinya, pelaku ingin mengambil jarak dari tempat kejadian perkara (TKP) pembunuhan.

Default Image IDN
Default Image IDN

Teorinya sederhana, kejahatan bisa dilakukan jika ada tiga unsur. Unsur tersebut antara lain adalah pelaku, lokasi dan korban. Namun saat alat kejahatan yang digunakan adalah racun, pembunuhnya bisa membunuh korban dari jarak jauh sekalipun atau memantau korbannya dari jarak jauh. Beda dengan membunuh memakai badik atau tangan kosong. Pelaku dan korban harus berhadap-hadapan secara secara langsung. 

Reza yakin ada yang membuat master plan dari rencana pembunuhan ini. Menurutnya, rencana pembunuhan Mirna terbilang sangat matang. Namun, eksekusi berlangsung dengan kacau balau.

Default Image IDN
Default Image IDN

Reza pun berpikir bahwa pelaku sebenarnya dalam kasus ini justru berada di luar TKP. Bukan pelaku yang ada di dekat korban pada saat itu. Dia juga melihat racun yang digunakan untuk membunuh korban adalah sianida. Sebuah racun yang tidak gampang dibeli di pasaran. Jadi buat apa memakai racun ini untuk membunuh seseorang yang bukan tokoh penting? Tentunya resiko tersebut sangat besar.

Default Image IDN
Default Image IDN

Hal yang paling dikhawatirkan adalah apabila Jessica sudah ditangkap, namun ternyata kasus ini tidak terungkap. Masyarakat diminta untuk tidak langsung menge-judge seseorang sebagai pembunuh apabila belum ada bukti-bukti yang nyata. Jessica sebetulnya juga berpotensi menjadi seorang korban terkait kasus ini.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rizal
EditorRizal
Follow Us