Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

PBNU Bentuk Satgas Keluarga Maslahat, Apa Sih Manfaatnya?

(Dok. PBNU)
(Dok. PBNU)

Jakarta, IDN Times - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) membentuk Satuan Tugas Nasional Gerakan Keluarga Maslahat Nahdlatul Ulama (GKMNU). Secara bersamaan, PBNU dan Kementerian Agama (Kemenag) juga menggelar peluncuran kerja sama program Bina Keluarga Sakinah, yang dilaksanakan di Hotel Borobudur Jakarta, 13-14 April 2023.

Kegiatan diawali dengan pembacaan Surat Keputusan PBNU Satgas Pelaksana PBNU untuk Bina Keluarga Maslahat oleh KH Syaifullah Yusuf, yang dilanjutkan dengan Pelantikan Satgas oleh Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf.

1. Membangun peradaban dari keluarga

ilustrasi keluarga (IDN Times/Mardya Shakti)
ilustrasi keluarga (IDN Times/Mardya Shakti)

Dalam pidatonya, KH Yahya yang akrab disapa Gus Yahya mengatakan, program Keluarga Maslahat bertujuan untuk membangun peradaban dari level yang paling kecil, yakni membangun kelurga yang maslahat.

“Tidak ada permulaan yang lebih valid untuk membangun peradaban daripada membangun keluarga. Membangun bangsa harus diawali dengan membangun keluarga,” kata dia, dalam keterangan tertulis.

2. Ada standar penilaian kesuksesan program ini

ilustrasi keluarga (IDN Times/Mardya Shakti)
ilustrasi keluarga (IDN Times/Mardya Shakti)

Gus Yahya menjelaskan, PBNU telah menyusun berbagai agenda dari berbagai bidang untuk menyukseskan program besar ini. Semua program ini, kata dia, memiliki ukuran dan standarisasi yang sudah tertata untuk dijadikan bahan penialaian kesuksesan program.

“PBNU telah menyusun agenda dalam berbagai bidang untuk dilaksanakan bersama. Agenda dan program harus bisa diverifikasi dan dicek manfaatnya di tingkat keluarga. Artinya, kalau program tidak ada manfaatnya, berarti khidmat kita sia-sia,” ujarnya.

3. Ada satgas level nasional hingga bawah

ilustrasi keluarga (IDN Times/Mardya Shakti)
ilustrasi keluarga (IDN Times/Mardya Shakti)

Selain itu, kata Gus Yahya, satgas ini juga bertujuan menyatukan dan mengkurasi program yang selaras dan dapat dipadukan dalam gerakan yang terarah. Sehingga dengan adanya program ini, kata dia, PBNU akan semakin dirasakan kehadirannya di tengah-tengah masyarakat.

Dalam waktu dekat, lanjut Gus Yahya, satgas nasional akan membentuk satgas di level provinsi, kabupaten/kota, hingga level bawah. Dengan adanya satuan tugas yang terstruktur, ujar dia, maka program-program Keluarga Maslahat akan mudah diaplikasikan di level keluarga.

Gus Yahya menyebut satgas yang dibentuk bertugas untuk melakukan operasi dukungan pelaksanaan tugas yang akan diintruksikan PBNU ke bawah secara lebih cepat.

“Satgas juga ini bertugas membantu jajaran kepengurusan NU di setiap tingkatan dalam berhubungan dengan pihak luar. Pada prinsipnya, satgas berfungsi memberi supervisi dan dukungan atas program di bawah, sehingga dapat berjalan berbasis komando,” ujar dia.

Pada kesempatan yang sama, Wakil Ketua Satgas Keluarga Maslahat Alissa Wahid, menambahkan satgas ini akan mengelola berbagai program yang bermuara di kemaslahatan keluarga.

“MoU yang sejenis dengan berbagai kementerian dan lembaga akan dioperasionalisasi oleh satgas ini. Misalnya, kerja sama kewirausahaan dengan kementerian koperasi dan UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah) dan program stunting. Karena pada dasarnya ini tujuannya ada di keluarga,” jelas Alissa Wahid.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rochmanudin Wijaya
EditorRochmanudin Wijaya
Follow Us