Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Penguatan Peran Data Kependudukan Penting, Ini Alasannya

Plh. Dirjen Dukcapil, Handayani Ningrum menegaskan, data kependudukan adalah fondasi strategis untuk menyusun kebijakan yang lebih efektif dan efisien, mempercepat perbaikan layanan publik, serta mendukung perencanaan pembangunan yang tepat sasaran. (Foto: Dukcapil/Lukman)
Plh. Dirjen Dukcapil, Handayani Ningrum menegaskan, data kependudukan adalah fondasi strategis untuk menyusun kebijakan yang lebih efektif dan efisien, mempercepat perbaikan layanan publik, serta mendukung perencanaan pembangunan yang tepat sasaran. (Foto: Dukcapil/Lukman)

Mataram, IDN Times - Pada Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Dukcapil II Tahun 2024, Plh. Dirjen Dukcapil, Handayani Ningrum, menekankan pentingnya penguatan peran data kependudukan dalam mendukung pembangunan nasional menuju tercapainya visi Indonesia Emas 2045.

Handayani menegaskan bahwa data kependudukan adalah fondasi strategis untuk menyusun kebijakan yang lebih efektif dan efisien, mempercepat perbaikan layanan publik, serta mendukung perencanaan pembangunan yang tepat sasaran.

“Data kependudukan bukan sekadar angka, tetapi instrumen penting untuk menyusun kebijakan yang lebih akurat, terutama dalam menghadapi tantangan masa depan seperti bonus demografi dan transformasi digital,” ujar Handayani dalam paparannya mengenai materi Penguatan Peran Data Kependudukan Menuju Visi Indonesia Emas 2024, Selasa (5/11/2024).

1. Contoh nyata pemanfaatan data kependudukan

ilustrasi pria sedang mengolah data (unsplash.com/Ruthson Zimmerman)
ilustrasi pria sedang mengolah data (unsplash.com/Ruthson Zimmerman)

Untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045, Ditjen Dukcapil memanfaatkan data kependudukan sebagai landasan utama perencanaan pembangunan nasional. Menurut Handayani, data ini memiliki peran krusial, mulai dari pemetaan wilayah dan tata ruang, hingga distribusi bantuan sosial yang tepat sasaran.

“Contoh nyata dari pemanfaatan data kependudukan adalah pemadanan data untuk bantuan sosial, subsidi, layanan kesehatan, dan pendidikan. Dengan data yang akurat, setiap kebijakan dapat benar-benar disesuaikan dengan kondisi masyarakat, sehingga lebih tepat sasaran dan efisien,” ujarnya.

2. Peran aktif Ditjen Dukcapil

Ilustrasi  penduduk di Indonesia (pexel.com/Tom Fisk)
Ilustrasi penduduk di Indonesia (pexel.com/Tom Fisk)

Ditjen Dukcapil juga berperan aktif dalam mendukung kebijakan berbasis data dengan menyediakan verifikasi dan validasi data kependudukan untuk berbagai lembaga pemerintah. Hingga kini, lebih dari 6.673 lembaga telah bekerja sama dengan Dukcapil untuk memanfaatkan data kependudukan di sektor kesehatan, pendidikan, hingga pemilu.

“Pemanfaatan data yang valid memungkinkan kebijakan lebih efektif, mulai dari alokasi anggaran hingga penyediaan layanan publik. Data ini juga menjadi dasar perencanaan kawasan industri dan investasi infrastruktur yang meningkatkan daya saing serta pertumbuhan ekonomi nasional,” tambah Handayani.

3. Ditjen Dukcapil terus berinovasi

ilustrasi inovasi (pexels.com/Singkham)
ilustrasi inovasi (pexels.com/Singkham)

Menghadapi era digital, Ditjen Dukcapil terus berinovasi dengan mengembangkan layanan berbasis teknologi, seperti Identitas Kependudukan Digital (IKD) dan pengenalan wajah (face recognition). Teknologi ini tidak hanya meningkatkan efisiensi layanan, tetapi juga mempermudah verifikasi identitas secara online dan mendukung berbagai layanan pemerintah serta swasta yang memerlukan keakuratan data.

Handayani menambahkan bahwa inovasi ini sejalan dengan Peraturan Presiden No. 82 Tahun 2023 tentang Percepatan Transformasi Digital dan Keterpaduan Layanan Digital Nasional. Dengan sistem Single Sign On (SSO), masyarakat dapat mengakses layanan adminduk dan layanan pemerintah lainnya dengan cepat dan aman.

Sebagai penutup, Handayani menegaskan bahwa data kependudukan yang kuat dan terintegrasi merupakan kunci bagi pencapaian Indonesia Emas 2045. Dukcapil berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas data kependudukan dan memperluas pemanfaatannya di berbagai sektor pembangunan.

“Dengan data kependudukan yang akurat dan terintegrasi, kita dapat memastikan kebijakan pemerintah tepat sasaran dan berlandaskan kebutuhan masyarakat. Ini adalah fondasi kuat untuk menciptakan masyarakat yang adil, makmur, dan sejahtera pada tahun 2045,” tutup Handayani. (WEB)

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ezri Tri Suro
EditorEzri Tri Suro
Follow Us