Perkecil Kesenjangan Gender Digital, Kemkominfo Buka Program Beasiswa

Jakarta, IDN Times - Pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) menjalankan Program Digital Talent Scholarship, untuk meminimalkan kesenjangan digital dan disparitas bagi perempuan di sektor teknologi informasi dan komunikasi (TIK).
Sekretaris Jenderal Kementerian Kominfo Mira Tayyiba mengatakan, program ini diharapkan dapat memajukan dan mengembangkan keterampilan talenta muda, termasuk perempuan Indonesia.
“Berdasarkan data dari Kominfo, antara pria dan wanita di Indonesia saat ini memiliki kesenjangan sebesar 1 persen dalam kepemilikan ponsel. Sedangkan pada kasus kapabilitas penggunaan internet, memiliki gap 5 persen," ujar dia dalam keterangan yang diterima IDN Times, Rabu (10/3/2021).
1. Kesenjangan gender digital selama pandemik makin kontekstual

Menurutnya, masalah kesenjangan gender dalam penggunaan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) selama pandemik COVID-19, menjadi lebih kontekstual.
Mira juga mengatakan bahwa kondisi pemanfaatan TIK di Indonesia selama pandemik kian meningkat, seiring bertumbuhnya bisnis online yang tergabung dalam platform e-Commerce dan dijalankan sendiri oleh perempuan.
2. Berusaha tutup 5 persen kesenjangan gender digital, Kemkominfo buka program beasiswa
.jpg)
Dengan adanya kondisi tersebut, Mira mengatakan bahwa Kemkominfo terus berupaya untuk menutup 5 persen kesenjangan gender digital yang masih terjadi dengan membekali kapasitas perempuan Indonesia dalam keterampilan TIK.
"Karena kita perlu melihat lebih banyak keterlibatan perempuan. Sehingga, kita membuka program beasiswa yang meliputi Fresh Graduate Academy, Vocational School Graduate Academy, dan Professional Academy," kata dia.
3. Pelatihan juga menargetkan ibu rumah tangga

Dia juga menjelaskan bahwa beasiswa pelatihan digital itu juga menargetkan ibu rumah tangga, pemilik usaha, dan UMKM. Khusus untuk usaha mikro dan kecil agar memanfaatkan pasar online guna membantu pemasaran produknya.
“Saat ini terdapat sekitar 80 hingga 90 persen alumni pada program DTS yang menggunakan keterampilan baru dalam pekerjaannya,” ucap Mira.
Bahkan dalam perumusan kebijakan sektor komunikasi dan informatika, Mira menyebutkan peran perempuan cukup signifikan.
“Di Kementerian Komunikasi dan Informatika saja saat ini terdapat delapan pemimpin perempuan setingkat direktur. Jadi, kami menempati sekitar 19 persen dari total SGDG dalam level direktur,” kata dia.