Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

PGRI Dukung Jurusan IPA, IPS dan Bahasa di SMA Dihidupkan Lagi

Potret siswa siswi SMA Taruna Nusantara. (dok. SMA Taruna Nusantara)
Potret siswa siswi SMA Taruna Nusantara. (dok. SMA Taruna Nusantara)
Intinya sih...
  • PGRI mendukung penuh rencana pemerintah hidupkan kembali penjurusan IPA, IPS, dan Bahasa di SMA 2025/26.
  • Menteri Pendidikan akan menghidupkan kembali sistem penjurusan yang sebelumnya dihapus Nadiem Makarim.
  • Siswa SMA akan mengikuti tes kemampuan akademik wajib dan memilih jurusan sesuai minat untuk memperkuat dasar akademik.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) mendukung penuh wacana pemerintah yang akan menghidupkan kembali penjurusan IPA, IPS, dan Bahasa di jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA) pada tahun ajaran 2025/26.

Ketua Umum PB PGRI, Unifah Rosyidi mengatakan apabila para siswa tak memiliki ilmu pengetahuan yang baik, maka tidak dapat memiliki peminatan khusus untuk mendalami ilmu tersebut.

"Harapannya agar siswa menguasai semua ilmu itu dengan baik, tapi jika tidak siap yang terjadi malah siswa tidak mendapatkan ilmu apa-apa atau hanya mendapatkan sedikit," kata dia, Jakarta, Minggu (13/4/2025).

"Jadi dengan adanya penjurusan IPA, IPS dan Bahasa itu bagus agar siswa bisa mempelajari ilmu sesuai dengan minatnya dan menjadi ahli,” lanjut dia.

1. Pemerintah bakal hidupkan lagi penjurusan di jenjang SMA

Mendikdasmen Abdul Mu'ti meluncurkan Mudik Asik Baca Buku di Stasiun Senen, Rabu (26/3/2025). (IDN Times/Dini Suciatiningrum)
Mendikdasmen Abdul Mu'ti meluncurkan Mudik Asik Baca Buku di Stasiun Senen, Rabu (26/3/2025). (IDN Times/Dini Suciatiningrum)

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti, mengatakan, pemerintah akan menghidupkan kembali sistem penjurusan di jenjang pendidikan menengah atas, seperti jurusan IPA, IPS, dan Bahasa.

Sebelumnya, sistem penjurusan ini sempat dihapus Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) era pemerintahan Presiden Joko "Jokowi" Widodo Nadiem Makarim.

Adapun, penghapusan penjurusan tersebut dilakukan melalui Permendikbudristek Nomor 12 Tahun 2024 yang disahkan pada 25 Maret 2024. 

"Ke depan, jurusan akan kita hidupkan lagi. Jadi nanti akan ada jurusan lagi, IPA, IPS, dan Bahasa," ujar Mu'ti.

2. Murid akan ikuti tes wajib

Mendikdasmen Abdul Mu'ti meluncurkan Mudik Asik Baca Buku di Stasiun Senen, Rabu (26/3/2025). (IDN Times/Dini Suciatiningrum)
Mendikdasmen Abdul Mu'ti meluncurkan Mudik Asik Baca Buku di Stasiun Senen, Rabu (26/3/2025). (IDN Times/Dini Suciatiningrum)

Mu'ti mengatakan, saat menjalani tes kemampuan akademik (TKA), murid-murid akan mengikuti tes yang wajib, yaitu Bahasa Indonesia dan Matematika.

Sementara, bagi yang mengambil jurusan IPA, diperbolehkan memilih antara Fisika, Kimia atau Biologi.

"Untuk yang IPS juga begitu, mereka boleh memilih tambahan apakah itu Ekonomi, Sejarah atau ilmu-ilmu lain yang ada dalam rumpun Ilmu Sosial," kata dia.

3. Dasar untuk masuk perguruan tinggi

Mendikdasmen Abdul Mu'ti meluncurkan Mudik Asik Baca Buku di Stasiun Senen, Rabu (26/3/2025). (IDN Times/Dini Suciatiningrum)
Mendikdasmen Abdul Mu'ti meluncurkan Mudik Asik Baca Buku di Stasiun Senen, Rabu (26/3/2025). (IDN Times/Dini Suciatiningrum)

Mu’ti mengatakan, sistem ini bertujuan untuk memberikan dasar akademik yang kuat bagi para murid saat masuk ke pendidikan tinggi.

“Kami mendapat informasi, ada mahasiswa yang latar belakangnya IPS tapi diterima di Fakultas Kedokteran. Saat kuliah, tentu ini menjadi tantangan besar. Ini karena tes sebelumnya tidak berbasis mata pelajaran, tapi potensi umum,” ujarnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ilyas Listianto Mujib
EditorIlyas Listianto Mujib
Follow Us