Polisi Selidiki Kasus 2 Siswa SD di Bekasi Tewas saat Ekskul Berenang

- Polisi mengamankan barang bukti berupa pakaian korban dan rekaman CCTV di sekitar sekolah.
- Sekolah diliburkan selama penyelidikan polisi berlangsung terkait kasus tewasnya dua siswa SD saat ekskul renang.
- Kronologi kejadian dimulai dari kegiatan belajar mengajar pagi hari hingga kedua siswa meninggal saat ekskul renang di kolam sekolah.
Bekasi, IDN Times - Kepolisian masih melakukan penyelidikan kasus tewasnya dua siswa SD berinisial KBW, laki-laki dan FAP, perempuan, saat kegiatan ekstrakurikuler renang di SDIT Ibnul Jazari, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi, Senin, 11 Agustus 2025.
Kapolsek Babelan, Kompol Wito, menyampaikan, saat ini pihaknya telah memeriksa enam saksi dari keluarga korban dan sekolah.
"Kami usut tuntas sesuai arahan beliau (Kapolres) kami juga di-backup dari Satreskrim.
"Polres Metro Bekasi, termasuk Inafis dan PPPA bersama-sama melakukan penyelidikan, baik terhadap korban dan TKP," katanya kepada jurnalis, Rabu (13/8/2025).
1. Mengamankan sejumlah barang bukti

Wito juga menyampaikan, pihaknya juga telah mengamankan sejumlah barang barang bukti, berupa pakaian milik korban yang saat kejadian digunakan.
Selain itu, kata Wita, pihaknya juga mengamankan barang bukti lainnya berupa rekaman CCTV yang berada di sekolah maupun di sekitar sekolah.
"Ya, kita ada beberapa CCTV itu, kita sudah dua, tiga CCTV," jelas dia.
2. Sekolah diliburkan

Sementara, Kepala SDIT Ibnul Jazari Babelan, Muhammad Unais, menyampaikan saat ini sekolah diliburkan selama kepolisian masih melakukan penyelidikan kasus ini.
"Iya untuk KBM (Kegiatan Belajar Mengajar) kita masih liburkan. Belum tahu (sampai kapan diliburkan) itu juga," katanya.
3. Kronologi dua siswa SD meninggal saat ekskul renang

Sementara, Kasubdit Penmas Polda Metro Jaya, AKBP Reonald Simanjuntak, mengatakan peristiwa itu berawal saat keduanya berangkat sekolah seperti biasanya pada pagi hari.
Reonald mengatakan, kedua korban melanjutkan kegiatan ekstrakurikuler renang pada siang hari, setelah kegiatan belajar mengajar di kelas. Lokasi kolam renang berada tepat di depan gedung sekolah yang sekaligus milik SDIT Ibnul Jazari.
Beberapa saat kemudian, pihak sekolah meminta orangtua korban datang ke Rumah Sakit Viola Pondok Ungu. Setibanya di rumah sakit, orangtua KBW terkejut lantaran korban telah meninggal dunia. Dia menduga, KBW meninggal saat mengikuti ekstrakurikuler renang.
"Diberitahu bahwa KBW dan FAP telah meninggal dunia diduga tenggelam di kolam renang milik sekolah, selanjutnya ibunya KBW memberitahu kejadian tersebut kepada ibunya FAP," kata dia, Selasa, 12 Agustus 2025.