Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Pemuda Katolik Ajak Umat Maknai Natal dengan Solidaritas pada Sumatra

DF2450A5-94F6-4BE0-993F-57770DFEBDB5.jpeg
Ketua Umum Pengurus Pusat Pemuda Katolik, Stefanus Gusma (Dok. Pemuda Katolik)
Intinya sih...
  • Pemuda Katolik ajak umat maknai Natal dengan solidaritas terhadap Sumatra
  • Pemuda Katolik apresiasi respons pemerintah dan masyarakat dalam penanganan banjir
  • Perayaan Natal dan tahun baru dengan sederhana, pengamanan Natal oleh Polri mencerminkan kuatnya persaudaraan
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times – Pengurus Pusat Pemuda Katolik mengajak seluruh umat Kristiani memaknai Natal 2025 dengan bentuk solidaritas terhadap Sumatra. Sebab, perayaan Natal tahun ini berlangsung di tengah keprihatinan nasional dan meninggalkan duka kemanusiaan bagi banyak keluarga.

Ketua Umum Pengurus Pusat Pemuda Katolik, Stefanus Gusma menyampaikan, Natal justru menemukan maknanya yang paling dalam ketika dirayakan dengan keberpihakan kepada mereka yang terluka. Menurutnya, situasi bencana, tekanan ekonomi, dan berbagai tantangan sosial harus dijawab dengan empati dan tindakan nyata.

"Natal tidak boleh berhenti pada cahaya lilin dan perayaan simbolik. Di tengah bencana dan luka sosial, Natal adalah panggilan iman untuk menghadirkan solidaritas dan keberpihakan nyata kepada sesama,” ujar Gusma dalam keterangan tertulisnya, Kamis (25/12/2025).

1. Pemuda Katolik apresiasi respons pemerintah

Mendikdasmen Abdul Mu'ti, mengunjungi  wilayah Kabupaten Aceh Tamiang
Mendikdasmen Abdul Mu'ti, mengunjungi wilayah Kabupaten Aceh Tamiang, Provinsi Aceh. (Dok. Kemendikdasmen)

Pemuda Katolik juga mengapresiasi langkah-langkah respons kemanusiaan yang dilakukan oleh pemerintah pusat, pemerintah daerah, serta seluruh elemen masyarakat dalam penanganan dan pemulihan korban banjir.

Gusma menilai kehadiran negara dan kuatnya gotong royong masyarakat menjadi penopang utama harapan para korban.

"Kami mengapresiasi pemerintah dan solidaritas masyarakat. Inilah fondasi penting agar pemulihan berjalan adil, bermartabat, dan berkelanjutan,” kata Gusma.

2. Perayaan Natal dan tahun baru dengan sederhana

Pramono tinjau perayaan Natal di Kudus Keluarga
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung meninjau perayaan Natal di Kudus Keluarga Rawamangun, Jakarta Timur, Rabu (24/12/2025). (IDN Times/ Dini Suciatiningrum)

Dalam suasana Natal dan menjelang Tahun Baru 2025, Pemuda Katolik turut menyoroti sikap masyarakat yang memilih merayakan secara sederhana. Kesederhanaan tersebut dipandang sebagai bentuk empati dan solidaritas nasional di tengah duka yang masih dirasakan sebagian masyarakat.

“Kesederhanaan ini adalah wujud kepekaan sosial. Kegembiraan tidak boleh memutus empati, dan solidaritas harus tetap menjadi ruh perayaan,” ujar Gusma.

3. Pengamanan Natal oleh Polri mencerminkan kuatnya persaudaraan

Pramono tinjau perayaan Natal di Kudus Keluarga
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung meninjau perayaan Natal di Kudus Keluarga Rawamangun, Jakarta Timur, Rabu (24/12/2025). (IDN Times/ Dini Suciatiningrum)

Pemuda Katolik juga menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Polri dan jajaran serta seluruh elemen masyarakat lintas iman seperti Banser, KOKAM, dan berbagai organisasi keagamaan lainnya yang telah terlibat aktif menjaga keamanan dan ketertiban selama perayaan Natal.

Gusma menilai pengamanan tersebut bukan hanya bersifat teknis, melainkan mencerminkan kuatnya persaudaraan lintas iman di Indonesia.

"Pengamanan Natal adalah simbol gotong royong dan toleransi. Ini menunjukkan bahwa persaudaraan lintas iman masih menjadi kekuatan utama bangsa,” ungkap Gusma.

Seiring meningkatnya mobilitas masyarakat selama libur Natal dan Tahun Baru, Pemuda Katolik turut mendoakan seluruh masyarakat yang melakukan perjalanan mudik dan liburan. Gusma berharap seluruh warga diberikan keselamatan dan kelancaran, baik saat berangkat maupun saat kembali ke tempat kerja dan aktivitas masing-masing.

"Kami mendoakan agar seluruh saudara-saudari yang mudik dan bepergian senantiasa dilindungi, selamat sampai tujuan, dan kembali dengan sehat,” ujar Gusma.

Menutup pernyataannya, Gusma mengajak seluruh masyarakat Indonesia menjadikan Natal sebagai momentum penguatan solidaritas dan gerakan kemanusiaan. Ia menegaskan bahwa di tengah kesedihan, harapan harus terus dirawat melalui kepedulian dan persaudaraan.

"Natal mengingatkan kita bahwa harapan selalu lahir dari kepedulian, bahwa Allah hadir di tengah luka, dan bahwa persaudaraan adalah kekuatan bangsa ini,” kata Gusma.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dheri Agriesta
EditorDheri Agriesta
Follow Us

Latest in News

See More

Pengibaran Bendera GAM, Anggota DPR: Gejala Sosial, Jangan Ada Kekerasan!

26 Des 2025, 20:06 WIBNews