Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Prabowo Anggap Neoliberal Sistem yang Tak Benar

WhatsApp Image 2025-07-23 at 20.59.07_9f769d6d.jpg
Prabowo di acara Harlah PKB, Rabu (23/7/2025). (YouTube/DPP PKB)

Jakarta, IDN Times - Presiden Prabowo Subianto menganggap sistem neoliberal tidak benar. Menurut dia, sistem tersebut hanya menguntungkan orang-orang kaya.

"Karena di mazhab neolib ini, menurut mereka, 'gak apa-apa kalau yang segelintir orang tambah kaya. Gak apa-apa, biar segelintir orang tambah kaya. Menurut teori itu, lama-lama kekayaan akan menetes ke bawah," ujar Prabowo di Harlah ke-27 PKB, Jakarta, Rabu (23/7/2025).

"Tapi kenyataannya, menetesnya lama banget. Menetesnya 200 tahun, sudah mati kita semua ini. Jadi tidak benar, ndak benar. Tidak akan netes ke bawah. Saudara merasa menetes ke bawah? (Tidak). Setetes pun gak, ya. Jadi kita diakal-akalin," sambungnya.

Prabowo kemudian mendorong universitas untuk membuka bidang studi serakahnomics. Prabowo menyebut, hal itu karena saat ini orang-orang semakin rakus dan serakah.

"Ini adalah menurut saya kurang ajar, sampai saya merasa perlu ada istilah baru, ini bukan mazhab neolib atau pasar bebas, atau kapital, ini mazhab serakahnomics. Serakahnomics, tolong kawan-kawan kita yang di universitas-universitas itu yang pintar-pintar tolong buka bidang studi serakahnomics," kata dia.

Sebagai contoh keserakahan, Prabowo mengatakan Indonesia adalah produsen kelapa sawit terbesar, tetapi terjadi kelangkaan minyak goreng di dalam negeri.

"Kalau produksi minyak goreng, hajat hidup orang banyak atau tidak? Bagaimana Indonesia produsen minyak goreng, produsen kelapa sawit terbesar di dunia. Terbesar di dunia kok bisa minyak goreng hilang? Langka?"ucap dia.

Keserahakan berikutnya yang dicontohkan Prabowo adalah pengusaha yang mengoplos beras. Kerugiannya mencapai Rp100 triliun setiap tahunnya.

"Beras biasa diganti bungkusnya dibilang premium dijual ini hilang kekayaan kita hilang Rp100 triliun tiap tahun," ucap dia.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Deti Mega Purnamasari
EditorDeti Mega Purnamasari
Follow Us