Prabowo Dua Kali Temui SBY, Upaya Hadapi Hak Angket?

Jakarta, IDN Times - Baru-baru ini calon presiden nomor urut dua, Prabowo Subianto sebanyak dua kali menemui Presiden Indonesia keenam Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Pertemuan keduanya digelar di tengah mencuatnya isu mengenai hak angket DPR RI soal dugaan kecurangan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Di sisi lain, suara Prabowo-Gibran saat ini unggul baik dalam real count KPU dan quick count sejumlah lembaga survei.
Lantas apakah Prabowo konsultasi mengenai hak angket tersebut?
1. Prabowo dinilai konsultasi ke SBY soal hak angket

Akademisi dan Pengamat Politik dari Citra Institute, Efriza menilai pertemuan itu merupakan upaya Prabowo menjalin hubungan erat dengan SBY pasca-Demokrat gabung ke Koalisi Indonesia Maju (KIM). Pertemuan itu juga diyakini, jadi momen Prabowo berkonsultasi mengenai hak angket.
"Diyakini Prabowo juga memang ingin meminta pandangan SBY soal hak angket pascapemilu, mengobrolkan langkah apa yang mesti dilakukannya, dan melihat langkah politik Demokrasi soal hak angket," ungkap dia kepada IDN Times, Senin (26/2/2024).
Efriza menilai, pengalaman berharga dari SBY bisa dipelajari untuk pemerintahan ke depan. Sebab, pemerintahan SBY penuh dengan dinamika di parlemen yang harus melalui banyak terjadinya hak interpelasi dan hak angket tetapi berhasil melewatinya.
"Jadi dinamika hak angket menjadi obrolan penting tapi kedatangan Prabowo juga patut ditenggarai pasti dalam obrolannya meminta nasehat dari pengalaman SBY," ujar Efriza.
2. Posisi Prabowo dan SBY saat ini sama

Selain itu, Efriza menilai bahwa Prabowo memahami SBY merupakan pemimpin yang menjabat di era reformasi hasil dari pemilu presiden langsung pertama. Sehingga Ketua Umum Gerindra itu ingin mempelajari pengalaman berharga SBY tersebut.
Di sisi lain, SBY dan Demokrat adalah pihak yang pertama kali mengalahkan PDIP sebagai partai besar dan partai yang sedang memimpin pemerintahan kala itu. Kondisi ini mirip dengan Prabowo saat ini, Prabowo dan Gerindra berhasil mengalahkan PDIP yang sedang berkuasa.
"SBY memenangkan Pilpres 2004 dengan diwarnai hubungan yang buruk antara SBY dan Megawati, antara SBY sebagai menterinya dengan presidennya Megawati. Hal yang sama dengan Prabowo, hanya bedanya ini tentang pengkhianatan Jokowi dan Gibran sebagai partainya, namun ini juga tercipta karena Prabowo sebagai menterinya era pemerintahan PDIP malah mengalahkan Megawati dan PDIP," ungkap dia.
3. Prabowo temui SBY di Pacitan dan Cikeas secara tertutup

Sebelumnya, Prabowo secara khusus menemui SBY di Museum dan Galeri SBY-ANI di Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, Sabtu (17/2/2024).
Dalam kesempatan itu, Prabowo sempet menyebut kedatangannya untuk melaporkan sejumlah hal ke SBY.
"Saya lapor dulu ke komandan saya, beliau dulu komandan saya," kata Prabowo sembari tersenyum ke arah SBY.
Pernyataan itu pun dibalas oleh SBY. Dia pun lantas membalas dengan menyebut kalau Prabowo merupakan komandannya saat ini.
"Tetapi, komandan saya sekarang adalah beliau," ucapnya.
Kemudian pertemuan kedua Prabowo dan SBY digelar di Cikeas, Kabupaten Bogor pada Jumat (23/2/2024) malam.
Ketika dikonfirmasi, Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengaku belum mengetahui apa yang dibahas dalam pertemuan antara Prabowo dan SBY tersebut. Dia justru penasaran dan ingin mengetahui pembahasan dalam pertemuan itu.
"Nah, terus terang saya sendiri belum mendapatkan ceritanya. Jadi saya setelah ini ingin mendengar juga," kata AHY saat ditemui usai menyambangi rumah dinas Wakil Presiden RI, Ma'ruf Amin di Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (24/2/2024).
"Terus terang saya tidak tahu secara pasti apa yang menjadi pembicaraan beliau berdua," lanjutnya.
Kendati demikian, AHY memastikan Prabowo dan SBY sering menjalin komunikasi. Menurutnya, pembahasan dalam pertemuan Prabowo dan SBY di Cikeas sama dengan yang terjadi di Pacitan, Jawa Timur beberapa waktu lalu.
Dia mengatakan, Prabowo dengan niat yang baik ingin mendengarkan berbagai masukan dari SBY. Sebaliknya, SBY juga ingin memberikan masukan dan pengalaman yang bermanfaat.
"Jadi yang kami syukuri, hubungan Pak Prabowo dengan Pak SBY ini seperti sahabat dan yang saling membutuhkan. Dalam arti, ingin sahabatnya sukses," ungkap dia.
Dia menganggap pertemuan tertutup yang digelar Prabowo dan SBY merupakan sesuatu yang baik.
"Jadi kalau antara tokoh bangsa terbuka ruang dialog seperti ini, tidak harus selalu diselebrasi, tidak harus selalu di depan kamera, tertutup, terbatas, tapi benar-benar ada niat yang baik untuk saling memberikan support saya pikir bagus sekali," imbuh AHY.