Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Prabowo Lantik Menteri Kabinet Merah Putih, Tak Ada NasDem dan PDIP

Pelantikan menteri, wakil menteri, dan kepala negara di Kabinet Merah Putih di Istana Negara pada Senin (21/10/2024). (youtube.com/Sekretariat Presiden)
Intinya sih...
  • Puan menyebut PDIP tetap mendukung pemerintahan Prabowo-Gibran meski tidak menempatkan kader di kabinet.
  • Budi Gunawan, dekat dengan PDIP, masuk dalam kapasitas profesional sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan.
  • Partai NasDem menolak jatah menteri di kabinet untuk mengedepankan politik gagasan daripada pragmatisme.

Jakarta, IDN Times - Presiden Prabowo Subianto sudah mengumumkan susunan menteri dan wakil menteri di Kabinet Merah Putih pada Minggu (20/10/2024) malam. Namun, dari 53 menteri dan kepala badan, tidak ada kader dari PDI Perjuangan (PDIP) dan Partai NasDem. 

Soal absennya kader PDIP di kabinet Prabowo-Gibran sudah dikonfirmasi oleh Ketua DPR Puan Maharani. Putri Megawati Soekarnoputri itu menyebut, PDIP tetap mendukung pemerintahan Prabowo-Gibran tetapi tidak di kabinet. 

"Kami akan mendukung pemerintahan Pak Prabowo di parlemen. Tapi, tidak menempatkan kader di kabinet," ujar Puan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat pada Minggu kemarin. 

Ia menegaskan, meski tidak mengirimkan perwakilan menteri ke kabinet, kata Puan, bukan berarti PDIP tidak mendukung pemerintahan Prabowo-Gibran. Menurutnya, bentuk dukungan tidak harus selalu diberikan dengan bergabung ke kabinet. 

"Bekerja sama dan saling mendukung itu tidak harus dengan berada di kabinet kok," imbuhnya. 

1. Budi Gunawan disebut bukan representasi PDIP di Kabinet Merah Putih

Budi Gunawan dilantik sebagai Menko Bidang Politik dan Keamanan untuk Kabinet Merah Putih di Istana Negara pada Senin (21/10/2024). (youtube.com/Sekretariat Presiden)

Sementara, ketika ditanyakan sosok Budi Gunawan yang hari ini ditunjuk sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan, Puan menyebut mantan petinggi di kepolisian itu bukan representasi PDIP. Meskipun sudah menjadi rahasia umum, BG dekat dengan PDIP. 

"Pak BG masuk dalam kapasitas sebagai profesional," imbuhnya. 

Puan menyebut, sikap resmi PDIP apakah akan menjadi penyeimbang bagi pemerintahan Prabowo-Gibran akan disampaikan oleh Megawati. Meski begitu, ia sepakat dengan isi pidato Prabowo, membangun bangsa harus dengan cara gotong royong. 

"Maknanya seperti yang disampaikan oleh Pak Prabowo bahwa membangun bangsa itu harus bergotong royong dan bersatu. Siapapun dia, apakah dia pemimpin atau tokoh bangsa," tutur dia. 

2. NasDem tak kirim orang ke kabinet karena tak ingin pragmatis

Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto (kiri) dan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh (kanan) usai melakukan pertemuan tertutup. (IDN Times/Amir Faisol)

Partai NasDem juga memilih tidak mengirimkan kadernya untuk duduk di kabinet Prabowo-Gibran. Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh mengatakan, alasan pihaknya tidak mengambil jatah menteri di kabinet karena tidak ingin menjadi pragmatis. Selain itu, demi kepentingan pendidikan politik dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. 

"Berulang kali NasDem ingin mengedepankan politik gagasan daripada pragmatisme agar bisa memberikan sesuatu yang berarti, bagi katakanlah proses pendidikan itu sendiri," ujar Paloh di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat pada Minggu kemarin. 

Ia pun mengaku sempat ditawari oleh Prabowo jatah kursi menteri di kabinet. Tetapi, ia tolak tawaran tersebut. 

"Ini ada momentum, ada kursi menteri ditawarkan oleh Pak Prabowo. Beliau menyatakan, 'tolong Bung Surya jelaskan kepada kawan-kawan pers dan masyarakat bahwasanya telah saya sediakan kursi kabinet untuk NasDem.' Tetapi, NasDem menolak," tutur dia. 

Menurut Paloh, saat ini merupakan momentum terbaik yang harus dimanfaatkan oleh Partai NasDem untuk memberikan pembelajaran kepada publik mengenai moral dan proses pendidikan politik, yakni politik tanpa mahar. Publik selama ini memandang partai politik tidak lebih dari institusi yang mengejar kekuasaan. Parpol dianggap tidak memiliki ruang idealisme, kejujuran dan konsistensi. Persepsi itu yang ingin dibantah oleh NasDem. 

"Tapi, sekecil apa pun ini sumbangsih yang saya harapkan bisa membuka mata hati. Paling tidak, ada NasDem yang memulainya. Mudah-mudahan NasDem bisa tetap konsisten seperti ini, politik tanpa mahar," imbuhnya. 

3. Daftar 53 menteri dan kepala badan yang ada di dalam kabinet Merah Putih

Pratikno dilantik sebagai Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan untuk Kabinet Merah Putih di Istana Negara pada Senin (21/10/2024). (youtube.com/Sekretariat Presiden)

Prabowo mengumumkan susunan kabinet menteri dan wakil menteri pada Minggu malam. Jumlah menterinya sangat gemuk mencapai 53. Ini merupakan jumlah terbesar dalam 24 tahun terakhir. 

Berikut daftar menteri dan individu yang mengisi jabatan tersebut:

  1. Menteri Koordinator Politik dan Keamanan, Budi Gunawan
  2. Menko Hukum, HAM, Imigrasi dan Pemasyarakatan, Yusril Ihza Mahendra
  3. Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto
  4. Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Pratikno
  5. Menko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono 
  6. Menko Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar
  7. Menko Pangan, Zulkifli Hasan
  8. Prasetyo Hadi, Mensesneg
  9. Muhammad Tito Karnavian, Mendagri
  10. Sugiono, Menteri Luar Negeri
  11. Sjafrie Samsoedin, Menteri Pertahanan 
  12. Nazaruddin Umar, Menteri Agama
  13. Supratman Andi Agtas, Menteri Hukum
  14. Natalius Pigai, Menteri HAM
  15. Agus Andrianto, Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan
  16. Sri Mulyani Indrawati, Menteri Keuangan
  17. Abdul Muti, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah
  18. Satrio Sumantri Brodjonegoro, Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi
  19. Fadli Zon, Menteri Kebudayaan
  20. Budi Gunadi Sadikin, Menteri Kesehatan
  21. Saifullah Yusuf, Menteri Sosial
  22. Yassierli, Menteri Ketenagakerjaan
  23. Abdul Kadir Karding, Menteri Perlindungan Pekerja MIgran Indonesia/Kepala BPNTKI
  24. Agus Gumiwang Kartasasmita, Menteri Perindustrian
  25. Budi Santoso, Menteri Perdagangan
  26. Bahlil Lahadalia, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral
  27. Dodi Hanggodo, Menteri Pekerjaan Umum
  28. Maruarar Sirait, Menteri Perumahan dan Kawasan Pemukiman
  29. Yandri Susanto, Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal
  30. Iftitah Suryanagara, Menteri Transmigrasi
  31. Dody Purwagandhi, Menteri Perhubungan
  32. Meutya Hafidz, Menteri Komunikasi dan Digital
  33. Andi Amran Sulaiman, Menteri Pertanian
  34. Raja Juli Antoni, Menteri Kehutanan
  35. Sakti Wahyu Trenggono, Menteri Kelautan dan Perikanan
  36. Nusron Wahid, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala BPN
  37. Rahmat Pambudi, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas
  38. Rini Widyantini, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
  39. Erick Thohir, Menteri Badan Usaha Milik Negara
  40. Wihaji, Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga
  41. Hanif Faisol Nurrofiq, Menteri Lingkungan Hidup/Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup
  42. Rosan Roeslani, Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM
  43. Budi Arie Setiadi, Menteri Koperasi
  44. Maman Abdurrahman, Menteri Usaha Mikro Kecil dan Menengah
  45. Widyanti Putri, Menteri Pariwisata
  46. Teuku Rifki Harsya, Menteri Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Ekonomi Kreatif
  47. Arifatul Choiri Fauzi, Menteri Pemberdayaaan Perempuan dan Perlindungan Anak
  48. Dito Ariotedjo, Menteri Pemuda dan Olahraga
  49. ST Burhanudin, Jaksa Agung
  50. Herindra, Kepala BIN
  51. AM Putranto, Kepala Staf Kepresidenan
  52. Hasan Nasbi, Kepala Kantor komunikasi Presiden
  53. Teddy Indra Wijaya, Sekretaris Kabinet
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Santi Dewi
Sunariyah
Santi Dewi
EditorSanti Dewi
Sunariyah
EditorSunariyah
Follow Us