Prabowo Larang Kader Gerindra Gembar-Gembor Kepemimpinan Dua Periode

- Prabowo menilai sorakan dua periode tak etis karena masa jabatannya belum genap satu tahun.
- Prabowo menyatakan bahwa keputusan untuk maju di periode kedua sebagai calon presiden tergantung pada Tuhan dan dirinya sendiri.
- Prabowo mengklaim Indonesia telah berhasil mencapai swasembada pangan dengan peningkatan produksi beras hingga 25 persen di sejumlah daerah.
Jakarta, IDN Times - Presiden Prabowo Subianto mewanti-wanti para kader Partai Gerindra agar tidak gembar-gembor soal kepemimpinan dua periode. Menurutnya, sorakan dua periode yang disampaikan oleh para kader Partai Gerindra tidak etis. Sebab, masa kepemimpinannya saat ini bahkan belum berumur satu tahun.
"Ada yang sebut Prabowo dua periode. Saya kira, saya mau koreksi. Kader-kader muda, saya mau koreksi saudara-saudara, please, tolong jangan sebut-sebut ini. Kita belum satu tahun menjalankan amanah (sebagai presiden)," ujar Prabowo ketika berbicara di penutupan Kongres ke-4 TIDAR di Jakarta Pusat, Sabtu (17/5/2025).
Niat itu, kata Ketua Umum Partai Gerindra tersebut, silakan disimpan di dalam hati. Ia mengatakan, yang menentukan apakah Prabowo kembali maju di periode kedua sebagai calon presiden adalah Tuhan dan dirinya sendiri.
"Kalau saya menilai, saya yang menilai bahwa diri saya tidak mencapai apa yang saya canangkan, saya tidak mau lagi maju sebagai Presiden Republik Indonesia!" katanya tegas.
Ia mengatakan, bila dirinya menilai kepemimpinannya di periode pertama tidak berhasil maka purnawirawan jenderal itu ogah kembali maju di periode kedua. "Kalau seandainya saya menilai diri saya tidak berhasil, saya mohon dengan sangat, jangan saudara harapkan mau maju lagi," tutur dia.
Meski begitu, Prabowo akan melakukan yang terbaik bagi bangsa dan negara. Padahal, di dalam kongres, Partai Gerindra sudah mengumumkan bakal mengajukan Prabowo sebagai capres di Pemilu 2029. Meski, ia belum menerima secara resmi.
1. Prabowo bersyukur tak pernah ada konflik internal di tubuh Partai Gerindra

Di forum tersebut, purnawirawan jenderal itu mengucapkan selamat karena kongres ke-4 Tunas Indonesia Raya (TIDAR) berjalan dengan lancar. Bahkan, kongres TIDAR merupakan pencapaian yang perlu dicatat karena tidak terjadi kericuhan seperti layaknya kongres di organisasi lain.
"Pertama, saya ucapkan selamat atas terlaksananya kongres dengan baik, dengan lancar, dan dipilihnya pengurus baru," ujar Prabowo.
"Ini sangat penting kita catat, karena kayaknya ada kebiasaan di banyak organisasi kita, kalau kongres itu sering terjadi ketegangan, ricuh, karena ingin jadi pengurus," imbuhnya.
Ucapan terima kasih juga disampaikan Prabowo kepada para kadernya, sebab belasan tahun berdiri, Partai Gerindra tak mengalami kericuhan di internal. Dalam pandangannya, menjadi pemimpin merupakan suatu pengabdian dan pengorbanan.
2. Prabowo bertekad untuk menjaga kekayaan Bangsa Indonesia

Ia juga menyampaikan tekadnya untuk menjaga kekayaan milik Bangsa Indonesia. Salah satu caranya dengan memegang teguh UUD 1945.
Prabowo turut menyinggung adanya kekuatan besar yang tidak menginginkan Indonesia bisa menjadi bangsa yang mandiri. "Hal itu sudah tercermin dari awal proklamator kita, Bung Karno sampai sekarang. Mereka tidak ingin Indonesia berdiri di atas kaki sendiri. Mereka selalu ingin mencuri dan merampok kekayaan bangsa kita. Mereka memiliki segala dalih dan teknik," kata Prabowo tanpa menjelaskan siapa kekuatan besar yang dimaksud.
"Mereka mau menyogok hakim-hakim kita. Membeli pejabat-pejabat kita, di semua eselon di semua institusi. Tugas TIDAR menjadi kader yang tumbuh dengan kebersihan," imbuhnya.
3. Prabowo klaim Indonesia sudah menuju ke jalan swasembada pangan

Lebih lanjut, Prabowo juga mengklaim Indonesia sudah berhasil melakukan swasembada pangan. Padahal, ia baru memimpin kurang dari satu tahun.
"Tapi, produksi jagung dan beras kita tertinggi sepanjang sejarah Republik Indonesia. Cadangan beras yang ada di gudang-gudang milik pemerintah, hari ini tertinggi sepanjang sejarah Republik Indonesia," kata pria yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Partai Gerindra itu.
Ia juga menyebut terjadi peningkatan produksi pada di sejumlah daerah. "Peningkatan (produksi beras) di daerah-daerah rata-rata 10 persen. Bahkan di Sumatra Selatan sampai 25 persen peningkatan produksi beras," tutur dia.
Ia menambahkan, cara untuk meningkatkan produksi beras dengan mengubah rawa menjadi sawah. Lalu, tanah yang tandus akan disulap menjadi tanah-tanah yang subur.