Prabowo Minta Maaf Sumatra-Aceh Baru Bisa Pulih 2 Sampai 3 Bulan

- Presiden Prabowo meminta maaf karena pulihnya Sumatra-Aceh butuh waktu 2-3 bulan.
- Target pembangunan 2 ribu hunian sementara dan permanen dimulai pekan ini dengan dana operasional langsung Rp20 miliar untuk gubernur terdampak.
- Prabowo menegaskan APBN cukup untuk rekonstruksi pasca bencana di Sumatra karena pemerintah berhasil melakukan efisiensi anggaran.
Jakarta, IDN Times - Presiden Prabowo Subianto mengatakan, pemerintah terus melakukan rekonstruksi di Aceh, Sumatra Barat dan Sumatra Utara usai diterjang banjir bandang dan tanah longsor. Prabowo kemudian meminta maaf kondisi di Sumatra bisa pulih tiga bulan ke depan.
"Saya telah minta maaf, saya tidak punya tongkat Nabi Musa. Kita tidak bisa selesaikan dalam tiga hari, empat hari, lima hari. Mungkin, mungkin dua, tiga bulan aktivitas akan benar-benar normal," ujar di Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jakarta, Senin (15/12/2025).
Prabowo juga menargetkan pembangunan 2 ribu hunian sementara dan permanen sudah bisa dimulai pekan ini. Pembangunan ini menggunakan lahan milik negara, PTPN, atau konsesi hutan.
Prabowo juga telah memerintahkan transfer dana operasional langsung Rp20 miliar untuk semua gubernur terdampak dan Rp4 miliar untuk 52 bupati/wali kota terdampak.
Lebih lanjut, Presiden Prabowo menegaskan, APBN cukup untuk melakukan rekonstruksi pascabencana di Sumatra. Menurutnya, anggaran itu ada karena pemerintah berhasil melakukan efisiensi.
“Anggaran APBN sudah kita siapkan dan saya katakan anggaran ini kita siapkan karena memang uangnya ada. Dan uangnya ada karena di awal pemerintah kita menghemat ratusan triliun,” ucap dia.
Prabowo menyinggung, sempat mendapat makian dari berbagai pihak karena telah melakukan efisiensi anggaran.
“Saya diserang, saya dimaki-maki bahwa efisiensi ini salah. Padahal efisiensi itu jelas diatur dalam Pasal 33 Undang-Undang Dasar 1945,” kata Prabowo.
Mantan Menteri Pertahanan itu menyampaikan, dengan adanya efisiensi, pemerintah mampu menekan kebocoran anggaran dalam praktik korupsi.
“Justru karena kita laksanakan efisiensi, kita kurangi semua kemungkinan korupsi dan kebocoran, kita punya uang sekarang, dengan efisiensi kita punya kemampuan dan kekuatan,” imbuhnya.

















