Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Prabowo Terima Kunjungan Para Pengusaha Korsel, Tambah Investasi

Presiden RI Prabowo Subianto menerima kunjungan para pengusaha dari grup-grup besar Korea Selatan yang tergabung dalam Federasi Industri Korea (Federation of Korean Industries/FKI) di Istana Merdeka, Jakarta, pada Senin (28/4) (dok. Tim Komunikasi Prabowo)

Jakarta, IDN Times — Presiden RI Prabowo Subianto menerima kunjungan para pengusaha dari grup-grup besar Korea Selatan yang tergabung dalam Federasi Industri Korea (Federation of Korean Industries/FKI) di Istana Merdeka, Jakarta, pada Senin (28/4).

Pertemuan ini dihadiri oleh 19 perwakilan dari perusahaan-perusahaan terkemuka Korsel, termasuk Lotte Corporation, Hyundai Motor Group, hingga POSCO Holdings.

1. Bahasan perkembangan investasi grup yang tergabung dalam Federasi Industri Korea

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto yang mendampingi Prabowo dalam pertemuan tersebut menjelaskan bahwa nilai investasi dari 19 grup tersebut mencapai hampir 15,4 miliar dolar AS, dengan rencana tambahan sebesar 1,7 miliar dolar AS.

“Jumlah investasi dari 19 grup tersebut totalnya hampir US$15,4 miliar. Akan ada rencana tambahan US$1,7 miliar. Secara total, investasi yang dilakukan dalam bentuk rupiah yang dilaporkan dan dilaksanakan ada Rp269 triliun, dan akan ditambah lagi Rp30 triliun,” jelas Airlangga pada Senin (28/4).

Selain Airlangga, Presiden Prabowo juga didampingi oleh Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, serta CEO Danantara, Rosan Roeslani.

Dalam pertemuan tersebut, sejumlah perkembangan investasi dibahas. Salah satunya terkait Lotte Chemical, yang pabrik petrokimianya akan diresmikan pada September atau Oktober mendatang. Airlangga menyampaikan bahwa dalam kesempatan tersebut, Lotte menawarkan partisipasi Indonesia dalam proyek tersebut.

“Presiden secara prinsip setujui Indonesia partisipasi ke proyek tersebut. Dan diberikan tugas kepada Danantara untuk melakukan kajian dan tindak lanjut investasi tersebut,” kata Airlangga.

2. Laporan para perusahaan mengenai kerja sama lanjutan

ilustrasi ekspansi bisnis (unsplash.com/william william)

Selain Lotte, beberapa perusahaan lain juga menyampaikan laporan mereka. KB Financial Group, yang menangani Bank Bukopin, melaporkan bahwa operasional mereka sudah menguntungkan selama empat tahun berturut-turut di Indonesia. Hyundai Motor Group juga disebutkan berjalan dengan kinerja operasi yang relatif baik.

Sementara itu, POSCO Holdings menyampaikan rencana kerja sama lanjutan dengan Krakatau Steel melalui proyek Pohang Steel. “Mereka akan masuk fase kedua dengan roadmap kapasitas produksi hingga 10 juta ton. Fase pertama telah selesai, dan fase kedua akan mengintegrasikan operasi mereka lebih dalam lagi,” ujar Airlangga.

Investasi di sektor lainnya juga berkembang. EcoPro, misalnya, telah menanamkan hampir 500 juta dolar AS di Morowali untuk membangun fasilitas produksi katoda prekursor dan smelter nikel. Sementara itu, KCC Glass Corporation, yang sudah berinvestasi di kawasan industri Batang, melaporkan rencana ekspansi mereka.

3. Daftar perwakilan perusahaan Korea Selatan yang hadir dalam pertemuan

Ilustrasi Korea Selatan (pexels.com/Aleksandar Pasaric)

Berikut daftar perwakilan perusahaan Korea Selatan yang hadir dalam pertemuan tersebut:

1. Dong Bin - Lotte Corporation

2. Chang Beom - Federation of Korean Industries (FKI)

3. Jae Keun - KB Financial Group

4. Sung - Hyundai Motor Group

5. Sung Lae - POSCO Holdings

6. Chea Bum - Hanwha General Insurance

7. Chun Sung - LX International

8. Sanghyun - LOTTE Shopping

9. Jin Soo - SPC Group

10. Young Joo - Chong Kun Dang Pharm

11. Ho Jun - EcoPro

12. Jong Oh - KCC Glass Corporation

13. Han Sang - KBI Group

14. Seung Joo - SK Plasma

15. Chai Ho - LS MTRON

16. Young Joo - Poongsan Corporation

17. Hee Joon - HD Hyundai XiteSolution

18. Joo Wan - MegazoneCloud

19. Young Jun - LOTTE Chemical Corporation

FKI sendiri merupakan organisasi industri besar di Korea Selatan yang berdiri berdampingan dengan lembaga-lembaga bergengsi seperti Kamar Dagang dan Industri Korea (KCCI), Asosiasi Perdagangan Internasional Korea (KITA), dan Federasi Usaha Kecil Korea.

Saat ini, FKI beranggotakan 420 perusahaan, termasuk GS Corporation, Samsung Electronics, Kumho Industrial, Korean Airlines, Hanwha Corporation, Hyundai Motor, Daelim Industrial, LG, POSCO, Doosan Construction, serta 21 perusahaan investasi asing dan 65 organisasi lainnya.

FKI menaungi berbagai sektor usaha, dengan 38,1 persen bergerak di industri manufaktur, 8,6 persen di bidang grosir dan ritel, 6,4 persen di sektor jasa bisnis, 3,6 persen di transportasi, dan 1,9 persen di sektor elektronik dan gas. (WEB)

*Artikel ini merupakan kerja sama IDN Times dengan Tim Komunikasi Prabowo.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Jihan Azizah
Cynthia Kirana Dewi
Jihan Azizah
EditorJihan Azizah
Follow Us