Profil Calon Gubernur Maluku Utara Benny Laos

- Benny Laos, Calon Gubernur Maluku Utara, meninggal dunia akibat insiden kebakaran speedboat Bella 72.
- Benny Laos lahir pada 8 Agustus 1972 di Ternate, Maluku Utara. Ia maju sebagai calon gubernur berpasangan dengan Sarbin Sehe.
- Berdasarkan laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara pada 2024 Benny diketahui memiliki harta senilai Rp709,76 miliar.
Jakarta, IDN Times - Calon Gubernur Maluku Utara, Benny Laos, meninggal dunia setelah menjalani perawatan medis akibat insiden kebakaran speedboat Bella 72. Informasi tersebut dikonfirmasi oleh UPTD Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bobong di Kabupaten Pulau Taliabu.
Dikutip ANTARA, Benny Laos meninggal pada umur 52 tahun, bertepatan dengan peringatan 25 tahun berdirinya Pemerintah Provinsi Maluku Utara pada 12 Oktober 2024.
"Seluruh petugas medis di RSU telah berupaya semaksimal mungkin untuk melakukan penanganan medis terhadap Cagub Malut Benny Laos, tetapi pukul 17.20 Wit, dokter yang menangani menyatakan Benny Laos meninggal dunia," kata Kepala UPTD RSUD Bobong, Kabupaten Pulau Taliabu, drg Cecilia Octavia Mbotengu, Sabtu (12/10/2024).
Berikut profil Calon Gubernur Maluku Utara (Malut), Benny Laos.
1. Profil singkat Benny Laos

Benny Laos atau kerap disapa Benny merupakan Calon Gubernur Maluku Utara pada Pilkada 2024. Ia maju sebagai calon gubernur berpasangan dengan Sarbin Sehe.
Pasangan Benny-Sarbin didukung oleh tujuh partai politik, yaitu PPP, Partai Demokrat, PKB, PAN, Partai Gelora, PSI, dan Partai Buruh.
Benny Laos lahir pada 8 Agustus 1972 di Ternate, Maluku Utara, sebagai anak keenam dari delapan bersaudara. Ia menikah dengan istrinya, Sherly Tjoanda. Keduanya memiliki keluarga yang harmonis dan dikaruniai tiga anak, yakni dua anak laki-laki dan satu perempuan.
Selama hidupnya, Benny Laos aktif menggunakan media sosial Instagram dengan akun @benny.laos. Melalui platform tersebut, ia sering membagikan unggahan tentang kegiatan blusukannya ke berbagai tempat untuk mendengarkan secara langsung keluh kesah masyarakat setempat.
2. Pendidikan dan karier Benny Laos

Setelah lulus dari SD Raja Kristus, Benny Laos melanjutkan pendidikannya di SMP Raja Kristus dan menyelesaikannya pada tahun 1989. Ketika masuk SMA, ia memutuskan merantau dan bersekolah di SMA Cor Jesu Malang. Namun, setelah satu semester, ia terpaksa berhenti dan kembali ke kampung halamannya.
Meski sempat putus sekolah, Benny tetap bertekad menyelesaikan pendidikannya dengan mengikuti paket C di Manado, hingga akhirnya berhasil mendapatkan ijazah SMA. Pada tahun 2009, ia melanjutkan studi di Fakultas Hukum Universitas Sam Ratulangi, Manado, dan berhasil meraih gelar sarjana pada tahun 2016.
Benny Laos menjabat sebagai Bupati Pulau Morotai dari tahun 2017 hingga 2022. Dalam pemilihan tersebut, ia berpasangan dengan Asrun Padoma dan berhasil meraih 49,74 persen suara, didukung oleh partai-partai besar seperti PDIP, Golkar, dan Gerindra. Sebelum menjadi bupati, Benny sempat mencalonkan diri sebagai Wakil Gubernur Maluku Utara pada Pilkada 2013-2018, berpasangan dengan Syamsir Andili.
Di luar karier politiknya, Benny juga dikenal sebagai pengusaha sukses. Ia menjabat sebagai Direktur Utama PT Bela Cipta Sarana dan memiliki Hotel Grand Dafam Bela Ternate, yang didirikannya pada tahun 2007. Kiprahnya di dunia politik dan bisnis menjadikan Benny figur yang dikenal luas di Maluku Utara.
3. Harta kekayaan Benny Laos

Berdasarkan laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara pada 2024 Benny diketahui memiliki harta senilai Rp709, 76 miliar.
Kekayaan Benny Laos mencakup tanah dan bangunan senilai Rp201,1 miliar yang tersebar di 214 lokasi, termasuk di Ternate, Halmahera Barat, Halmahera Selatan, Halmahera Timur, Surabaya, Manado, Sidoarjo, Jakarta, dan Morotai.
Ia juga memiliki lima kendaraan dengan total nilai Rp7,06 miliar, di antaranya Hummer, Toyota Alphard, Lexus LM 350, dan Land Rover. Selain itu, kekayaannya mencakup harta bergerak senilai Rp37,5 miliar, surat berharga senilai Rp245,32 miliar, kas dan setara kas sebesar Rp146,17 miliar, serta harta lainnya senilai Rp96,6 miliar. Benny juga memiliki utang sebesar Rp24,7 miliar.