Profil Dirgayuza Setiawan yang Dilantik Prabowo Jadi Asisten Presiden

Jakarta, IDN Times - Presiden Prabowo Subianto melantik Dirgayuza Setiawan sebagai Asisten Khusus Presiden Bidang Komunikasi Analisa Kebijakan di Istana Negara, Rabu (8/10/2025). Ia dilantik bersama puluhan anggota Kabinet Merah Putih lainnya.
Adapun, pelantikan Dirgayuza Setiawan ini didasarkan pada Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 33/M Tahun 2025, tentang Pengangkatan Asisten Khusus Presiden.
Presiden Prabowo memimpin langsung acara pelantikan dan mendiktekan sumpah jabatan.
"Demi Allah saya bersumpah, demi Tuhan saya berjanji, bahwa saya akan setia kepada UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945, serta akan menjalankan segala peraturan perundang-undangan dengan selurus-lurusnya demi dharma bakti saya kepada bangsa dan negara. Bahwa saya dalam menjalankan tugas jabatan akan menjunjung tinggi etika jabatan, bekerja dengan sebaik-baiknya dengan penuh rasa tanggung jawab," ucap Dirgayuza saat mengambil sumpah jabatan di Istana Negara.
Pria yang akrab disapa Dirga itu berasal dari keluarga berlatar belakang militer dan olahraga. Ayahnya, Kapten CDM. Dr. Boyke Setiawan, adalah pelatih terjun payung militer. Sementara ibunya Jasmin Kartiasa Prawirabisma, merupakan atlet nasional terjun payung dengan lebih dari 3.000 kali lompatan, dan lebih dari 100 medali di tingkat nasional dan Asia.
Dirga mengeyam pendidikan S1 di Universitas Melbourne, Australia, dengan jurusan Ilmu Politik dan Media Komunikasi. Ia kemudian melanjutkan studi S2 di Universitas Oxford, Inggris, dengan jurusan Social Science of the Internet, melalui beasiswa dari Jardine Matheson dan Weidenfeld Hoffman Trust.
Selama masa kuliah, Dirga aktif sebagai kontributor di ABC Radio Australia dan BBC Inggris. Ia sempat memproduksi serial film dokumenter Lingkar Ide PPIA yang menampilkan riset mahasiswa Indonesia di Australia.
Dirga sempat juga magang sebagai asisten pribadi Telmo Languiller, anggota DPRD Victoria dari Partai Buruh Australia.
Setelah lulus, Dirgayuza terlibat di berbagai kegiatan riset kebijakan publik di Australia dan Amerika Serikat. Selain itu, Dirga juga aktif mengajar di Center for Digital Society Universitas Gadjah Mada (UGM), dan berkontribusi di Institut Kajian Strategis Universitas.