PSBB Jakarta Sudah Berlangsung 22 Hari, Ini Hasil Evaluasi Anies

Jakarta, IDN Times - Gubernur Provinsi DKI Jakarta Anies Baswedan mengevaluasi penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang telah berlangsung sejak 10 April 2020 hingga saat ini.
Untuk diketahui, DKI Jakarta menerapkan PSBB sejak 10-28 April 2020, namun kemudian memperpanjangnya dari 24 April hingga 22 Mei 2020. Pemprov DKI Jakarta memperpanjang penerapan PSBB berdasarkan hasil diskusi Anies dengan ahli bidang penyakit menular dan Dinas Kesehatan DKI.
"Maka kami memutuskan untuk memperpanjang pelaksanaan PSBB 28 hari. Artinya, mulai 24 April sampai 22 Mei 2020," ujar Anies dalam konferensi pers yang disiarkan Pemprov DKI Jakarta melalui YouTube, Rabu (22/4) lalu.
Apa saja hasil evaluasi yang disampaikan Anies terkait penerapan PSBB selama 22 hari, mulai 10 April hingga 1 Mei 2020? Berikut rangkumannya.
1. Pembagian bansos belum berhasil 100 persen, 1,6 persen sampai ke orang yang tidak berhak

Dari segi bantuan sosial (bansos), Anies menyebutkan, kegiatan bansos tidak sepenuhnya berhasil 100 persen. Dia mengakui, masih ada pendistribusian bansos yang gagal karena dipengaruhi beberapa faktor, seperti salah alamat.
Anies mengklaim, 98,4 persen distribusi bansos telah berjalan baik dan sisanya 1,6 persen masih tidak tepat sasaran.
"Ada kekurangan sana sini, kemarin ada 1,6 persen sampai ke orang yang tidak berhak, salah alamat, ada yang mampu, ada yang meninggal dan itu jadi koreksi. Tapi 98,4 persen terdistribusi dengan baik. Dalam waktu yg singkat bisa mendistribusikan pada keluarga yang tepat," kata Anies, Jumat (1/5).
2. Data penerima bansos akan dievaluasi, jumlah penerima ditambah dan pemberian bansos sebelum lebaran

Berkaitan dengan ketidaksempurnaan distribusi bansos, Anies berjanji akan mengevaluasi jumlah data penerima bansos. Menurut dia, pemberian bansos berikutnya akan menjangkau lebih banyak masyarakat.
"Kita kumpulkan segmen-segmen yang kemarin bukan masuk masyarakat miskin, tapi karena perekonomian mereka masuk di yang membutuhkan, nanti akan bahas. Angkanya mengalami peningkatan sangat besar, lebih dari 1,2 juta," ujarnya.
Jelang Hari Raya Idul Fitri, Anies juga berjanji akan memberikan bansos yang akan didistribusikan sekitar seminggu sebelum lebaran.
"Dari DKI juga akan diberikan bingkisan sosial saat Idul Fitri, akan diberikan seminggu atau 10 hari sebelum lebaran. Bansos ini akan menjangkau masyarakat lebih banyak dari yang pertama," ujar dia.
3. Warga yang mudik akan sulit masuk lagi ke Jakarta

Selama berjalannya PSBB di DKI Jakarta, Anies juga melakukan evaluasi terkait arus keluar masuk orang ke ibu kota. Dia mengatakan, pihaknya sedang mengatur regulasi yang membatasi orang masuk ke Jakarta setelah lebaran.
Berkaitan dengan imbauan Presiden Joko "Jokowi" Widodo untuk tidak mudik, Anies mengatakan, warga yang mudik belum tentu bisa kembali ke Jakarta dalam waktu dekat.
"Bila Anda pulang, belum tentu bisa kembali ke Jakarta dengan cepat. Jadi hati-hati! Kalau pulang belum tentu bisa masuk Jakarta kembali dalam waktu singkat. Kita sedang menyusun regulasinya," kata Anies.
4. Meski jumlah kasus positif COVID-19 berkurang, aturan PSBB akan diperketat

Anies juga menyebutkan, ada penurunan jumlah kasus positif COVID-19 di DKI Jakarta. Meskipun begitu, dia menegaskan, aturan PSBB akan semakin diperketat.
"Meskipun beberapa hari ini ada penurunan, tidak boleh diartikan PSBB-nya kendor, harus kita lebih disiplin dan ketat karena masih ditemukan kasus positif di masyarakat," kata Anies.
Dengan demikian, dia meminta agar masyarakat bisa bertahan untuk tetap disiplin menjalani PSBB.
"Jadi peristiwa penurunan jangan diartikan selesai, Jakarta belum merdeka dari COVID-19, kita harus melawan COVID, jangan kendor," pungkas Anies.