Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

PVMBG: Potensi Guguran Awan Panas Gunung Semeru Masih Ada

Kondisi Dusun Kampung Renteng, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, hari keempat pascaerupsi Gunung Semeru. (IDN Times/Ulil Albab)
Kondisi Dusun Kampung Renteng, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, hari keempat pascaerupsi Gunung Semeru. (IDN Times/Ulil Albab)

Jakarta, IDN Times - Gunung Semeru masih berstatus level dua alias waspada pascaerupsi pada Sabtu, 4 Desember 2021. Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Andiani, mengatakan Semeru masih berpotensi menurunkan guguran awan panas.

"Dari pemantauan visual dan kegempaan berfluktuatif, awan panas guguran masih berpotensi terjadi seiring dengan kejadian guguran yang hingga pukul 12.00 tadi siang masih teramati. Namun, diperkirakan intensitas dan jarak luncurnya relatif kecil dibandingkan awan panas guguran 4 Desember lalu," kata Andiani, dalam konferensi pers virtual, Minggu (12/12/2021).

1. Kondisi terkini Gunung Semeru

Suasana Dusun Kamar Kajang, Desa Sumber Wuluh sekitar Gunung Semeru setelah erupsi pada Jumat (10/12/2021). (IDN Times/Aditya Mustaqim)
Suasana Dusun Kamar Kajang, Desa Sumber Wuluh sekitar Gunung Semeru setelah erupsi pada Jumat (10/12/2021). (IDN Times/Aditya Mustaqim)

Potensi tersebut tak terlepas dari kondisi terkini Gunung Semeru yang diawasi PVMBG. Menurut Andiani, aktivitas gunung tertinggi di Jawa tersebut masih cukup aktif, terpantau dari pengamatan secara visual.

"Secara visual teramati aktivitas pusat asap putih tebal di Kawah Jonggring Saloko dengan tinggi 500 sampai 1.000 meter di atas puncak. Pada malam hari teramati api diam dan sinar api di kawah serta ujung lidah lava yang berjarak sekitar 1.400 meter dari kawah," kata dia.

Di sisi lain, lanjut Andiani, dari pemantauan kegempaan menunjukkan dominasi gempa-gempa permukaan, yakni 14 kali kejadian gempa letusan, tiga kali kejadian gempa guguran, dan 11 kali kejadian gempa pusat.

2. PVMBG sebut potensi bahaya lain dari Gunung Semeru

Papan peringatan di sekitar jembatan kanal jalur lahar di dekat Dusun. Kampung Renteng, Desa Sumber Wuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang terdampak erupsi Gunung Semeru. (IDN Times/Ulil Albab.)
Papan peringatan di sekitar jembatan kanal jalur lahar di dekat Dusun. Kampung Renteng, Desa Sumber Wuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang terdampak erupsi Gunung Semeru. (IDN Times/Ulil Albab.)

Selain itu, Andiani juga menginformasikan potensi bahaya lain yang bisa mengancam penduduk di sekitar Semeru saat ini. Potensi bahaya tersebut adalah aliran lahar, karena saat ini Indonesia tengah memasuki musim hujan, yang diperkirakan bisa berlangsung selama tiga bulan ke depan.

"Potensi secondary explosion di sepanjang aliran sungai yang terdapat awan panas guguran pada 4 Desember 2021 masih ada, mengingat saat ini sumur endapan masih relatif tinggi dan jika terjadi kontak dengan air permukaan menyebabkan perubahan fasa air menjadi fasa uap bertekanan cukup tinggi," ucap dia.

3. Imbauan PVMBG kepada masyarakat

Kondisi lokasi terdampak erupsi Gunung Semeru di Kampung Renteng, Kab. Lumajang pada Selasa (7/12/2021). (IDN Times/Aditya Mustaqim)
Kondisi lokasi terdampak erupsi Gunung Semeru di Kampung Renteng, Kab. Lumajang pada Selasa (7/12/2021). (IDN Times/Aditya Mustaqim)

Oleh karena itu, Andiani mengimbau kepada masyarakat yang ada di sekitar Semeru untuk tetap berhati-hati. Dia mengimbau masyarakat atau wisatawan untuk mematuhi segala rekomendasi yang dikeluarkan Badan Geologi Kementerian ESDM melalui PVMBG.

"Kemudian, kepada masyarakat untuk tidak beraktivitas di radius satu kilometer dari kawah puncak Gunung Semeru, dan jarak lima kilometer arah bukaan kawah di sektor selatan tenggara," kata dia.

Ketiga, sambung Andiani, masyarakat diminta menghindar dan tidak beraktivitas sepanjang alur Sungai Besuk Kobokan, yang saat ini sudah terisi endapan material bersuhu tinggi dan berpotensi terjadinya secondary exposure.

"Semua harus mewaspadai potensi awan panas guguran, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai atau lembah yang berhulu di puncak Semeru, terutama sepanjang aliran Besuk Kobokan," kata dia.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rochmanudin Wijaya
EditorRochmanudin Wijaya
Follow Us