Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Quick Count Voxpol: Mohammad Idris-Imam Budi Unggul di Pilkada Depok

KPU Kota Depok melaksanakan rapid test COVID-19 kepada para petugas KPPS jelang Pilkada Depok 2020 (IDN Times/Dicky)

Jakarta, IDN Times - Pasangan Mohammad Idris-Imam Budi Hartono untuk sementara meraih keunggulan di Pilkada Depok 2020. Hasil ini berdasarkan hitung cepat (quick count) yang dilakukan oleh lembaga Voxpol Centre Research and Consulting.

Berdasarkan hasil hitung cepat tersebut, Idris-Imam tercatat memperoleh 53,35 persen suara dari total 93,57 persen suara yang masuk hingga pukul 18.58 WIB. Mereka unggul dari pasangan Pradi Supriatna-Afifah Alia yang meraih 46,64% suara.

1. Persentase perolehan suara pasangan calon tidak akan berubah jauh

Analis politik dari Voxpol Centre Research and Consulting, Pangi Syari Chaniago, mengungkapkan jika persentase perolehan suara hasil dari hitung cepat sudah melampaui 90 persen dari data yang masuk, persentase perolehan suara pasangan calon sudah tidak akan berubah jauh.

"Jika selisih perolehan suara antara pasangan calon adalah lima persen atau lebih, maka kemungkinan besar petanya tidak akan berubah lagi," ujar Pangi, dilansir ANTARA.

2. Pilkada Depok selalu dikuasai PKS

Berdasarkan analisis yang dilakukan Pangi, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) berkuasa dalam tiga gelaran terakhir Pilkada Depok. Depok, menurutnya, memang menjadi basis massa dari PKS.

Pada 2005, Pilkada Depok dimenangi oleh calon PKS, yakni pasangan Nurmahmudi-Yuyun Purwitasari. Pada Pilkada tahun 2010, giliran pasangan Nurmahmudi-Mohammad Idris yang menang, masih dari PKS. Berlanjut pada 2015, pasangan Mohammad Idris-Pradi Supriatnya yang menang, masih calon PKS juga.

"Wajar kalau pasangan calon yang diusung PKS unggul pada Pilkada Depok, karena kota Depok adalah basis massa PKS. Justru menjadi sangat miris kalau pasangan calon yang diusung PKS gagal di kota Depok," ujar Pangi.

3. Adanya pengaruh tokoh agama dan masyarakat

Walikota Depok, Mohammad Idris. (IDN Times/Dicky)

Selain adanya PKS yang menjadi basis massa di Depok, Voxpol Centre Research and Consulting melihat bahwa penentuan suara di kota Depok juga dipengaruhi oleh tokoh agama dan masyarakat. Hal ini selaras dengan karakter kota Depok yang dianggap relijius dan intelektual.

Pilkada Depok 2020 sendiri berjalan dengan cukup kompetitif. Pasalnya, kedua pasangan didukung oleh banyak partai politik (parpol) yang juga memiliki massa yang tidak sedikit.

Pradi-Afifah tercatat diusung oleh 12 parpol, yakni Gerindra, PDI Perjuangan, Golkar, PKB, PAN, Nasdem, PSI, Perindo, PBB, Hanura, PKPI, dan Garuda. Sedangkan Idris-Imam diusung oleh tiga parpol, yaitu PKS, Demokrat, dan PPP.

Share
Topics
Editorial Team
Sandy Firdaus
EditorSandy Firdaus
Follow Us