Respons Istana soal Kabinet Gemuk Prabowo di Tengah Efisiensi Anggaran

Jakarta, IDN Times - Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto sedang melakukan efisiensi anggaran di kementerian dan lembaga. Hal itu tertuang dalam Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2025.
Di tengah efisiensi, muncul pertanyaan dari publik kenapa Presiden Prabowo tidak memangkas kementerian dan lembaga di Kabinet Merah Putih. Justru, banyak kementerian dan lembaga baru di pemerintahan Prabowo.
Juru bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan, Ujang Komarudin, mengklaim Kabinet Merah Putih sekarang ini mendapat kepuasan publik yang baik.
"Kami dengan kabinet yang ada saat ini, kan kami memaksimalkan yang ada dengan kekompakan yang ada, kan survei Litbang Kompas itu 80,9 persen tingkat kepuasannya," ujar Ujang dalam program Ngobrol Seru By IDN Times, Rabu (12/2/2025).
1. Istana klaim kinerja Kabinet Merah Putih baik

Ujang menganggap dengan kepuasan yang tinggi ini, kinerja Kabinet Merah Putih sudah bagus.
"Artinya sesungguhnya kalau kita bicara itu kan sejatinya kerjanya cukup bagus dan cukup baik, kalau saya dosen kan kalau 80 persen nilai A," ucap dia.
2. Efisiensi anggaran untuk hilangkan lemak

Dalam kesempatan itu, Ujang kembali menjelaskan, efisiensi anggaran dilakukan untuk menghilangkan lemak yang tidak perlu di setiap kementerina/lembaga.
"Secara umum perlu kami jelaskan bahwa efisiensi ini untuk mengurangi lemak belanja-belanja di APBN, bukan untuk melemahkan otot-otot," kata dia.
3. Anggaran yang tidak dipangkas

Ujang menegaskan, anggaran yang tidak dipangkas meliputi gaji pegawai, layanan dasar, layanan publik, dan bantuan sosial (bansos).
"Jadi, apa yang pemerintah lakukan itu pada dasarnya adalah untuk kepentingan publik," imbuhnya.