Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Respons Tudingan Cuma Bisa Joget, TKN Luncurkan Buku Politik Gemoy

Tim Kampanye Nasional (TKN) Pemilih Muda (Fanta) meluncurkan buku Politik Gemoy: Keberpihakan Pemuda pada Prabowo-Gibran, di Jakarta Pusat, Kamis (4/1/2024) (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)

Jakarta, IDN Times - Tim Kampanye Nasional (TKN) Pemilih Muda (Fanta) Prabowo-Gibran, meluncurkan buku Politik Gemoy: Keberpihakan Pemuda pada Prabowo-Gibran, di Jakarta Pusat, Kamis (4/1/2024).

Buku ini mengupas bagaimana narasi politik riang gembira ikut mewarnai jalannya Pilpres 2024.

1. Peluncuran buku untuk jawab tudingan Prabowo-Gibran cuma bisa joget

Komandan TKN Fanta Prabowo-Gibran, Arief Rosyid Hasan (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)

Komandan TKN Fanta Arief Rosyid Hasan mengatakan, peluncuran buku ini menjadi jawaban atas tudingan yang menyebut bahwa Prabowo-Gibran cuma bisa joget saja.

"Peluncuran buku ini sekaligus menjawab tuduhan atau cacian bahwa tim Prabowo-Gibran ini cuma bisa joget saja," kata Arief di lokasi.

2. Buku Politik Gemoy berisi gagasan soal pengembangan anak muda

Ilustrasi anak muda (IDN Times/Galih Persiana)

Arief menjelaskan, buku Politik Gemoy berisi gagasan-gagasan politik Prabowo-Gibran yang mengutamakan pengembangan pemuda. Salah satunya dengan menempatkan anak muda dalam posisi-posisi strategis, menyambut bonus demografi Indonesia sebagai titik awal menuju Indonesia Emas 2045.

"Kesuksesan kita memperoleh bonus demografi, kalau anak mudanya tidak lagi sekedar jadi pemanis dan peraup suara di panggung politik," ucap Arief.

3. TKN klaim upaya pengembangan anak muda lebih maksimal ketimbang paslon lain

Poster pasangan calon presiden - wakil presiden nomor urut dua, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka di Media Center TKN, Jakarta Selatan (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)

Arief mengatakan, penempatan anak muda di posisi strategis telah ditunjukkan Prabowo dengan memilih Gibran sebagai cawapres.

Langkah ini menjadi pembeda antara Prabowo dengan dua kontestan Pilpres lainnya yang tidak menempatkan anak muda di posisi strategis.

Dengan menunjuk Gibran sebagai cawapres, Arief mengatakan, upaya untuk mengembangkan sektor kepemudaan tentu akan lebih maksimal.

"Itu yang kita harapkan dari momentum Pilpres 2024 ini, karena kita menganggap Pilpres 2024 pintu masuk apakah berhasil memperoleh Indonesia emas 2045 atau gagal selamanya. Kalau kita salah memilih pemimpin yang tidak mengarusutamakan pemuda, maka kita akan gagal selamanya memperoleh Indonesia emas," ucap Arief.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sunariyah Sunariyah
Yosafat Diva Bayu Wisesa
Sunariyah Sunariyah
EditorSunariyah Sunariyah
Follow Us