Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Ridwan Kamil Tergerus Pramono, Mesin KIM Dianggap Tidak Bekerja

Ilustrasi Pilkada Jakarta. (IDN Times/Aditya Pratama)
Ilustrasi Pilkada Jakarta. (IDN Times/Aditya Pratama)

Jakarta, IDN Times - Sesuai hasil quick count atau hitung cepat lembaga survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) di Pilkada Jakarta 2024, pasangan calon gubernur Jakarta nomor urut 01 Ridwan Kamil-Suswono, yang didukung sejumlah partai besar, termasuk Joko Widodo dan Presiden Prabowo Subianto, justru kalah dari pasangan Pramono Anung-Rano Karno yang diusung PDIP.

Meski didukung mesin partai politik kuat, perolehan suara Ridwan Kamil-Suswono stagnan di kisaran 39 persen. Sementara, Pramono Anung-Rano Karno yang diusung PDIP, Partai Hanura dan Partai Ummat, berhasil meraih suara 50,93 persen. Sedangkan, pasangan calon nomor urut 02 Dharma Pongrekun-Kun Wardana menembus 10,13 persen.

1. Mesin partai politik Ridwan Kamil dinilai tidak maksimal

Konpers pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta nomor urut 1, Ridwan Kamil-Suswono jelang hasil quick count pada Rabu (27/11/2024). (IDN Times/Tata Firza)
Konpers pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta nomor urut 1, Ridwan Kamil-Suswono jelang hasil quick count pada Rabu (27/11/2024). (IDN Times/Tata Firza)

Meskipun didukung 12 partai politik, mesin dukungan Ridwan Kamil ternyata tidak berjalan optimal. Analis politik mencatat dukungan partai besar tidak serta-merta mengonversi menjadi suara pemilih. Partai-partai pendukung cenderung saling menunggu dan tidak bergerak secara serentak.

"Karena tadi logikanya kalau misalnya dia didukung oleh 12 partai, semuanya bergerak, harusnya dia sudah bisa 58 persen di Februari," ungkap pakar komunikasi politik LSPR, Prof. Lely Arrianie dalam talkshow GenZMemilih by IDN Times bertema Siapa Unggul di Pilgub 2024? Rabu (27/11/2024).

2. Dinamika politik di Jakarta

Ketua Tim Pemenangan Pramono-Rano, Cak Lontong (IDN Times/Aryodamar)
Ketua Tim Pemenangan Pramono-Rano, Cak Lontong (IDN Times/Aryodamar)

Hasil quick count atau hitung cepat memperlihatkan dinamika politik yang menarik di Jakarta. Sosok Ridwan Kamil yang semula dipandang sebagai kandidat 'titipan', kini dihadapkan pada persaingan ketat dengan pasangan kandidat alternatif lainnya.

Menurut Lely, apa yang membedakan kontestasi kali ini adalah pergerakan dukungan pemilih yang cair, serta sikap kritis masyarakat Jakarta terhadap para kandidat yang berkompetisi.

"Jadi masyarakat Jakarta yang dikatakan cenderung lebih rasional karena dari undecided voters yang menengah kritis bukan hanya terdidik, tapi juga kritis ini menentukan arah hari ini, arah angka bergesernya ke mana pada hari ini," kata Lely.

Mereka tidak serta-merta mengikuti endorsement tokoh atau mesin partai besar.

3. Pilihan Gen Z

Calon gubernur Jakarta nomor urut satu, Ridwan Kamil di kampanye akbar pamungkas yang digelar di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat pada 23 November 2024. (IDN Times/Santi Dewi)
Calon gubernur Jakarta nomor urut satu, Ridwan Kamil di kampanye akbar pamungkas yang digelar di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat pada 23 November 2024. (IDN Times/Santi Dewi)

Gen Z di Jakarta mayoritas memilih paslon 01 Ridwan Kamil-Suswono. Berdasarkan data quick count, generasi Z di Jakarta memang mayoritas memilih pasangan Ridwan Kamil-Suswono. 

“Secara demografi sebaran segmentasi pemilih, pemilih Gen Z mendominasi itu kepasangan kosong 1. Apalagi ini edisi Gen Z memilih ya, ternyata di Jakarta, generasi Z, khususnya pemilih pemula, cukup dominan memilih pasangan Ridwan Kamil, 45 persen, dan Dharma Pongrekun 13 persen, dan Pramono 42 persen,” ucap peneliti Saiful Mujani Research and Consulting, Ezha Fachriza.

4. Dharma-Kun tertinggal jauh

Konpers pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta nomor urut 2, Dharma-Kun jelang hasil quick count pada Rabu (27/11/2024). (IDN Times/Irfan Fathurohman)
Konpers pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta nomor urut 2, Dharma-Kun jelang hasil quick count pada Rabu (27/11/2024). (IDN Times/Irfan Fathurohman)

Sebagai calon independen tanpa didukung partai manapun, pasangan calon nomor urut 02 Dharma Pongrekun-Kun wardana tertinggal jauh dari paslon lain. Menurut Lely ini karena Dharma-Kun tidak memberikan gebrakan kreatif selama debat dan kampanye.

“Dalam kampanyenya begitu konsisten hanya membahas soal COVID-19, jadi tidak ada hal-hal yang lebih luas yang bisa dibaca oleh masyarakat Jakarta. Ya sudahlah independen coba munculkan ide yang cemerlang kreatif, inovatif dan produktif. Misalnya yang menunjukkan dengan tanpa dukungan partai politik, dengan tidak terikat pada partai manapun saya maju untuk Anda semua warga Jakarta. Ini program saya,” tutur Lely.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
fredlina nayla sahla
Aria Hamzah
3+
fredlina nayla sahla
Editorfredlina nayla sahla
Follow Us