Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Riset BRIN: PKS Jadi Parpol Paling Terlembaga, PPP di Posisi Buncit

Launching penelitian BRIN bertajuk 'Indeks Pelembagaan Partai Politik': Parameter Ilmiah untuk Membangun Partai Politik Modern di Indonesia' (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)
Intinya sih...
  • PKS menjadi parpol terlembaga tertinggi dengan skor 88,65, mengalahkan parpol lain
  • Penelitian menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) sejak 2020 lalu
  • Mayoritas parpol mandiri secara kelembagaan, namun masih ada manuver dari pihak eksternal

Jakarta, IDN Times - Peneliti Pusat Riset Politik BRIN, Mouliza Kristhopher Donna Sweinstani menjelaskan, PKS jadi parpol terlembaga mengalahkan parpol parlemen lainnya. Sementara, PPP jadi parpol dengan skor terlembaga paling rendah.

Penelitian itu secara khusus ditujukan untuk parpol yang lolos parlemen periode 2019-2024.

PKS menempati urutan pertama dengan skor tertinggi yakni 88,65. Kemudian berturut-turut diikuti NasDem 83,14; PAN 79,87; PDIP 76,72; Golkar 68,83; Demokrat 68,54; PKB 76,65; Gerindra 67,08; dan PPP 66,92.

Ia menjelaskan, penelitiannya itu sudah dilakukan sejak 2020 lalu dengan menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP), yakni membandingkan dimensi satu dengan dimensi lain.

1. Indeks kelembagaan partai politik secara umum berada di skor 74,16 persen

Jajaran petinggi PKS menghadiri Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) di Kantor DPP PKS, Jakarta Selatan (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)

Mouliza menyebut, mayoritas partai politik (parpol) di Indonesia sudah mandiri secara kelembagaan. Namun di sisi lain, sejumlah parpol masih mendapat manuver dari pihak eksternal.

Ia memaparkan, indeks kelembagaan partai politik di Indonesia secara agregat partai politik parlemen periode 2019 sampai 2024 memiliki skor 74,16 dari 100.

Skor tersebut terdiri dari tiga jenis pengamatan utama, yakni derajat kesisteman, infusi nilai, dan kemandirian.

"Indeks kelembagaan partai politik di Indonesia secara agregat partai politik parlemen tahun 2019 sampai dengan 2024 memiliki skor 74,16. Dengan skor 57,81 ada derajat kesisteman; 71,6 infusi nilai; dan 93,05 kemandirian," kata dia dalam rilis hasil penelitian di Kampus BRIN, Jakarta Selatan, Rabu (30/10/2024).

2. Masih ada manuver

Bendera partai politik peserta Pemilu 2024 di Kantor KPU RI, Jakarta Pusat (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)

Ia pun secara khusus menyoroti tingkat kesisteman parpol yang masih rendah. Menurutnya, masih ada parpol yang kurang terlembaga di kategori ini, kemungkinan besar karena masih rentan dengan adanya manuver politik yang justru tak sejalan dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) partai.

"Masih menjadi PR dari ketiga sub dimensi yang kami ukur itu adalah derajat kesisteman karena tadi skornya masih 57,81, yang artinya partai politik ini masih kurang ter lembaga yang mungkin karena masih ada manuver-manuver di dalam partai politik yang tidak sesuai dengan aturan yang telah disepakati bersama," jelasnya.

3. Masih ada campur tangan saat parpol mengambil kebijakan

Launching penelitian BRIN bertajuk 'Indeks Pelembagaan Partai Politik': Parameter Ilmiah untuk Membangun Partai Politik Modern di Indonesia' (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)

Sementara, kata Mouliza, dalam dimensi kemandirian, beberapa partai politik masih ada yang skornya belum menyentuh angka sempurna. Ia menjelaskan, hal itu menunjukkan masih ada sedikit campur tangan dalam partai politik dalam mengambil kebijakan atau dalam pengelolaan organisasi. 

"Namun skor 93,05 menunjukkan bahwa partai politik telah memiliki kemandirian yang baik dalam menjalankan fungsi partainya. Aspek kemandirian ini menjadi aspek yang sangat penting karena itu menunjukkan bahwa parpol memiliki daulat penuh atas partainya," imbuh dia.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sunariyah
Yosafat Diva Bayu Wisesa
Sunariyah
EditorSunariyah
Follow Us