Bupati Bandung Barat Membantah Terjaring OTT KPK

Abubakar mengaku sibuk kerja ketika diberitakan terjaring OTT

Jakarta, IDN Times - Di saat namanya santer disebut telah ditangkap oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Bupati Bandung Barat Abubakar justru menggelar jumpa pers pada Selasa malam (10/4). Ia membantah telah ditangkap oleh penyidik lembaga antirasuah dalam Operasi Tangkap Tangan (OTT). 

Namun, ia tidak menepis memang sempat ditemui oleh petugas KPK kemarin sekitar pukul 17:00 WIB. Dua petugas KPK tersebut hanya ingin melakukan klarifikasi terkait informasi yang beredar. 

Hal lain apa lagi yang disampaikan Abubakar kepada publik? 

1. Terkejut ketika diberitakan tertangkap dalam OTT KPK

Bupati Bandung Barat Membantah Terjaring OTT KPKIDN Times/Sukma Shakti

Abubakar mengaku terkejut atas berita mengenai Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang menimpa dirinya. Saat diberitakan ditangkap oleh penyidik, Abubakar tengah sibuk dengan pekerjaannya sebagai kepala daerah. Ia juga disibukan dengan persiapan istrinya, Elin Suharlian, yang ikut dalam Pilkada untuk menjadi Bupati di Kabupaten Bandung Barat. 

"Hari ini mungkin ada sesuatu yang sangat luar biasa yang terjadi dan erat kaitannya dengan jabatan saya sebagai kepala daerah. Padahal, dari pagi sampai hari ini, saya sedang menjalankan tugas sebagai kepala daerah," kata Abubakar di kediamannya di Jalan Mutiara 1, Lembang, Kabupaten Bandung Barat pada Selasa malam (10/4) dan dikutip dari kantor berita ANTARA.

Ia juga tengah mendampingi istrinya, Elin Suharlian, untuk menghadapi debat publik yang rencananya digelar malam ini. 

Baca juga: Tiga Kejutan di Sidang Tersangka OTT Uang Ketok Palu

2. Membantah terima uang suap untuk biaya pengobatan 

Bupati Bandung Barat Membantah Terjaring OTT KPKIDN Times/Sukma Shakti

Abubakar mengaku memang sempat didatangi oleh dua petugas KPK di rumah dinas. Saat itu mereka mengklarifikasi soal adanya pemungutan dana ke beberapa kepala dinas untuk keperluan berobat dan modal bagi istrinya. 

"Saya jelaskan justru terbalik. Saya sangat mewanti-wanti, saya terus terang tidak dibekali apa-apa dan minta diberikan doa supaya sehat, kuat dan bisa menyelesaikan tugas," kata dia. 

Ia bahkan mengaku meminta bukti kepada lembaga anti rasuah kalau memang ada perilaku korup seperti pungutan dana kepada para kepala dinas. 

"Kalau persoalan isu mereka menggalang dana dan sebagainya mari dibuktikan ada gak? Tidak ada nominal, ini hanya isu," kata dia. 

3. KPK membawa lima orang ke Jakarta, tanpa ada bupati 

Bupati Bandung Barat Membantah Terjaring OTT KPKIDN Times/Sukma Shakti

Sementara, ketika dikonfirmasi kepada KPK, juru bicara Febri Diansyah menyebut ada enam orang yang diboyong ke Jakarta untuk diperiksa. Namun, di dalamnya tidak termasuk Abubakar. 

"Enam orang sudah dibawa ke kantor KPK lalu dilanjutkan proses pemeriksaan secara intensif," ujar Febri melalui keterangan tertulis pada Rabu dini hari (11/4). 

Enam orang itu terdiri dari unsur kepala dinas dan PNS. Lalu, ke mana Abubakar? KPK tidak menjelaskan terkait hal tersebut. 

Sementara, status dari keenam orang tersebut akan ditentukan usai dilakukan pemeriksaan 1X24 jam oleh penyidik. Lembaga anti rasuah turut mengamankan uang ratusan juta rupiah dari operasi senyap. 

Ini merupakan OTT pertama di bulan April dan ke-8 yang terjadi selama tahun 2018. 

Informasi mengenai upaya penindakan itu sempat dibenarkan oleh Febri pada Selasa malam. Ia mengatakan ada tujuh orang yang diamankan, termasuk salah satunya seorang bupati aktif. Walau tidak menyebut nama bupati dan areanya, namun media cepat menyimpulkan itu adalah Abubakar. Sebelumnya sempat beredar rumor yang menyebut Abubakar terjaring OTT. 

Baca juga: Bagaimana Jika Kandidat Terjaring OTT dan Menang Pilkada? Ini Penjelasannya

 

Topik:

Berita Terkini Lainnya