Ini Makna di Balik Ungkapan 'Gitu Aja Kok Repot' ala Gus Dur

Gus Dur tak mau ributkan hal yang tidak penting

Jakarta, IDN Times - Duta Besar Indonesia untuk Australia, Kristiarto Suryo Legowo memiliki memori yang tidak akan ia lupa ketika bertemu dengan mendiang Abdurrahman Wahid atau yang akrab disapa Gus Dur di Negeri Kanguru. Kristiarto yang ketika itu masih menjabat sebagai Wakil Dubes di Australia sempat bertanya mengapa Gus Dur kerap melontarkan kalimat "gitu aja kok repot." Lantaran kalimat itu sering diucapkan oleh Gus Dur, seolah ia lekat dengan pernyataan tersebut. 

"Kita itu sering kali direpotkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara dengan hal-hal yang tidak ada kaitannya dengan upaya kita bersama untuk membangun bangsa dan negara ini. Kita malah direpotkan dengan hal-hal yang justru tidak esensial dan kemudian hal tersebut menimbulkan konflik di antara kita sendiri," kata Dubes Kristiarto menirukan kalimat Gus Dur dalam diskusi virtual dengan topik "Annual Gus Dur Memorial Lecture 2020: Gus Dur dan Perdamaian Bangsa" yang digelar pada Sabtu (19/12/2020). 

Gus Dur ketika itu mengatakan sulit menciptakan perdamaian di tingkat bangsa dan negara bila kita tak berdamai dengan diri sendiri, keluarga dan masyarakat. Kristiarto kerap diingatkan oleh mendiang Gus Dur bahwa Indonesia itu adalah bangsa yang luar biasa. "Mbok ya kita itu jangan direpotkan dengan hal-hal kecil sehingga kita bisa fokus pada tugas sebagai warga negara," tutur diplomat senior di Kementerian Luar Negeri itu.

Kristiarto menilai Gus Dur merupakan penganut paham pluralisme dan perdamaian. Tak heran bila sosok Gus Dur dikagumi oleh banyak orang.

Apa lagi kenangan berharga yang diingat Dubes Kristiarto dari cucu pendiri Nahdlatul Ulama (NU), Hasyim Asyari itu? 

1. Gus Dur mengingatkan seandainya Indonesia tak memusingkan hal-hal kecil maka sudah jadi bangsa maju

Ini Makna di Balik Ungkapan 'Gitu Aja Kok Repot' ala Gus DurDuta Besar RI untuk Australia, Kristiarto Legowo (Tangkapan layar Facebook 164 Channel)

Di dalam diskusi yang juga dihadiri oleh putri Gus Dur, Alissa Wahid itu, Kristiarto kembali mengingat kalimat Presiden ke-4 Indonesia itu yang menyebut seandainya warga tak memusingkan hal-hal kecil, maka negara ini sudah maju. "Gitu aja kok repot, padahal semuanya serba simpel. Jadi, jangan dibuat ribet," tutur Kristiarto menirukan kalimat Gus Dur. 

Menurut dia, pernyataan sederhana Gus Dur itu akan dikenangnya karena masih terasa relevan ketika kini ia duduk sebagai pejabat negara. 

"Maka saya rasa layak bila kita semua meneruskan pemikiran Beliau. Kita jadikan Beliau sebagai teladan dan mari kita sebar luaskan pemikirannya," ujarnya. 

Baca Juga: Jadi Lumbung Korupsi, Kemensos Pernah Dibubarkan Presiden Gus Dur

2. Ungkapan 'gitu aja kok repot' sudah disampaikan Gus Dur jauh sebelum jadi presiden

Ini Makna di Balik Ungkapan 'Gitu Aja Kok Repot' ala Gus DurANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

Sementara, menurut salah satu ajudan Gus Dur, Munib Huda Muhammad, kalimat "gitu aja kok repot" sudah kerap dilontarkan jauh sebelum Gus Dur menjadi presiden. Munib diketahui salah satu orang dekat Gus Dur karena terus mendampingi dan nyantri di Ciganjur sejak awal 1998 lalu. 

Munib mengatakan kalimat itu sering diungkapkan Gus Dur dalam pidato dan saat bertemu dengan orang lain. Lalu, kemudian semakin meluas dan viral karena kerap dikutip oleh media massa. 

"(Ungkapan itu) tidak di-setting, itu keluar spontan dari beliau," ungkap Munib yang dikutip dari situs NU Online

Di sisi lain, ungkapan itu juga bermakna bentuk kepasrahan kepada Tuhan YME. Sebab, yang mengatur semua yang terjadi di dunia hanya Tuhan. "Jadi, ini ungkapan tasawuf yang diyakini betul. Makanya enak betul Gus Dur hidupnya, melihat semuanya serba ringan," kata dia. 

3. Gus Dur menjabat sebagai presiden ke-4 RI selama 21 bulan

Ini Makna di Balik Ungkapan 'Gitu Aja Kok Repot' ala Gus DurANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

Mengutip situs NU Online, Gus Dur diketahui dilantik pada 1999 lalu dan dilengserkan pada 2001 oleh parlemen melalui Sidang Istimewa (SI). Gus Dur melawan dengan mengeluarkan Dekrit Presiden.

Perlawanan tersebut bukan untuk mempertahankan jabatannya sebagai presiden, tetapi menolak langkah parlemen yang menurutnya inkonstitusional. Sejumlah tuduhan yang diarahkan kepadanya juga tidak terbukti secara hukum.

Dua di antaranya ia dituduh terlibat dalam skandal Buloggate dan Bruneigate. Di saat situasi politik di dalam negeri terus memanas, salah satu sahabat Gus Dur, Romo Magnis pernah menyarankannya untuk mundur.

Salah satu putri Gus Dur, Yenny Wahid, sempat mewanti-wanti bila usulan itu disampaikan mendiang ke ayahnya. Yenny khawatir Gus Dur akan marah. Meski begitu, Yenny tak melarang Romo menyampaikan usulan tersebut. 

Mendengar saran untuk mundur, ternyata Gus Dur tidak marah di tengah situasi yang ketika itu panas. Ia malah sempat menanggapinya dengan bergurau. "Saya disuruh mundur? Maju saja dituntun?” kata Gus Dur disambut tawa renyah kawan-kawan yang mengelilinginya.

Baca Juga: [BREAKING] Adik Gus Dur, KH Hasyim Wahid Meninggal Dunia

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya