Supaya Tidak Korupsi, KPK Ajak Gubernur Jatim dan Riau ke Rutan

KPK berharap tidak ada lagi kepala daerah yang korupsi

Jakarta, IDN Times - Kepala daerah dari tiga provinsi pada Rabu (20/2) berkunjung ke gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Kepala daerah itu yakni pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak, Gubernur dan Wakil Gubernur Riau, Syamsuar-Edy Natar Nasution dan Gubernur Jambi Fachrori Umar. 

Kunjungan semacam ini bukan hal baru. Bahkan, sudah menjadi kewajiban bagi kepala daerah yang dilantik oleh Presiden untuk berkunjung ke KPK. Tujuannya, untuk diberi pengarahan, agar saat memimpin daerahnya, mereka tidak korup.

Namun, ada yang berbeda dari kunjungan kali ini. Apabila biasanya Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo ikut mendampingi, maka kali ini ia absen. Selain itu, kepala daerah tersebut ikut diajak berkunjung ke rutan KPK yang lokasinya berada di belakang gedung yang berwarna merah putih tersebut.

Lalu, bagaimana pengalaman mereka berkunjung ke rutan? Pesan apa saja yang disampaikan oleh pimpinan KPK agar ketika memimpin daerahnya tidak berubah menjadi pemimpin yang korup?

1. KPK berharap tidak ada lagi kepala daerah yang diproses karena korupsi

Supaya Tidak Korupsi, KPK Ajak Gubernur Jatim dan Riau ke Rutan(Wakil Ketua KPK Saut Situmorang bersama dengan kepala daerah Riau) IDN Times/Santi Dewi

Wakil Ketua KPK, Saut Situmorang mengatakan salah satu alasan mengapa pihaknya mengajak kepala daerah itu ke rutan di belakang gedung lembaga antirasuah sebagai bentuk pengingat agar tidak ikut ditahan di sana. Sebagai contoh, Saut menyebut sudah ada tiga kepala daerah dari Riau yang diproses karena korupsi. 

Tiga Gubernur Riau yang sebelumnya diproses yakni Annas Maamun, Rusli Zainal dan Saleh Djasit. 

"Ini (kepala daerah) yang berkunjung kemari adalah daerah istimewa. Seperti Riau, sudah ada tiga kepala daerah yang jadi 'pasien'. Diharapkan tidak ada lagi ya," ujar Saut kepada Gubernur dan Wakil Gubernur Riau yang baru dilantik hari ini. 

Sementara, saat berada di ruang rapat, Saut menjelaskan kepada tiga kepala daerah itu agar mewaspadai 8 area yang dinilai rawan korupsi antara lain pengeluaran, pendapatan, peranan aparat pengawas internal atau APIP, dana desa, dan pengurusan izin terpadu satu pintu. Pria yang pernah bekerja sebagai staf ahli di Badan Intelijen Negara (BIN) itu tetap berharap tiga kepala daerah yang berkunjung ke KPK tersebut nantinya tetap menjadi orang-orang baik. 

"Kami berharap mereka tetap menjaga gerakan untuk membuat Indonesia lebih sejahtera," kata Saut lagi. 

Baca Juga: Khofifah Akan Terapkan CETAR Bagi Jajarannya

2. Gubernur Jatim menggunakan strategi CETAR untuk mencegah korupsi

Supaya Tidak Korupsi, KPK Ajak Gubernur Jatim dan Riau ke RutanIDN Times/Ardiansyah Fajar

Sementara, Gubernur Jatim terpilih Khofifah Indar Parawansa mengaku akan mencegah korupsi di provinsi yang ia pimpin dengan program CETAR yang merupakan kepanjangan dari cepat, efektif, efisien, tanggap, transparan dan responsif. 

"Teman-teman bisa menggunakan audit dinas A, B, C atau OPD A sudah CETAR atau belum. Ada kecepatan tapi apakah efisien atau belum," kata Khofifah. 

Selain tanggap dalam memberikan pelayanan kepada publik, Khofifah juga mengharapkan pejabat yang bekerja bersama dia turut bersikap transparan dan responsif.  

3. KPK akan berkunjung ke Riau dan Jatim untuk memberikan pendampingan

Supaya Tidak Korupsi, KPK Ajak Gubernur Jatim dan Riau ke RutanIDN Times/Sukma Shakti

Setelah dilantik, rencananya KPK akan mengirimkan tim koordinasi, supervisi dan pencegahan ke Provinsi Riau dan Jawa Timur. Riau akan dikunjungi pada (25/2). Sedangkan, Jatim akan disambangi pada (28/2). 

KPK turut memberikan perhatian ke Provinsi Jatim karena area itu termasuk "produsen" kepala daerah yang korup. Tercatat ada 12 kepala daerah dari Jatim yang sudah jadi "pasien" KPK. 

"Rencananya tim dari KPK akan datang untuk mengkonsolidasikan bagaimana proses perencanaan semua sudah terkawal. Kami akan mengundang semua bupati dan walikota. Insya Allah proses itu dilakukan pada 28 Februari esok," kata Khofifah. 

Sedangkan, Gubernur Riau menjanjikan siap untuk melaksanakan semua rekomendasi dari KPK. 

"Kami siap menjalankannya di titik-titik rawan," kata Syamsuar. 

4. Tiga kepala daerah diajak ke rutan KPK

Supaya Tidak Korupsi, KPK Ajak Gubernur Jatim dan Riau ke Rutan(Wakil Ketua KPK Saut Situmorang mengajak tiga kepala daerah ke rutan KPK) IDN Times/Santi Dewi

Usai memberikan pemaparan, KPK kemudian mengajak tiga kepala daerah itu berkunjung ke rutan yang terletak di belakang gedung. Dipimpin oleh Wakil Ketua KPK, Saut Situmorang, tiga kepala daerah itu diajak hingga ke area ruang tunggu bagi tahanan yang sedang diproses kasusnya di KPK. 

Kondisi rutan pada hari ini terlihat sepi dan tidak ada keluarga yang menjenguk. Saut menjelaskan alasan mereka mengajak tiga kepala daerah itu ke rutan untuk membangkitkan semangat agar tidak ada lagi kepala daerah yang masuk ke rutan tersebut. 

"Itu yang kita mau sehingga cukup paling gak di sini aja tidak perlu masuk ke dalam," kata Saut. 

Kita lihat ya, apakah kepala daerah ini bisa menunaikan amanah dengan jujur. 

Baca Juga: Deretan Kepala Daerah yang Terjaring OTT KPK Sepanjang 2018

Topik:

Berita Terkini Lainnya