KPK Kembali Jaring Anggota DPR Melalui OTT

Dari OTT itu, penyidik KPK mengamankan uang ratusan juta

Jakarta, IDN Times - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali melakukan operasi senyap terhadap anggota DPR. Kali ini, diduga yang diamankan adalah anggota DPR dari Komisi VII. Bahkan, santer terdengar yang terjaring berinisial EMS. 

Namun, benarkah informasi ini? Juru bicara KPK, Febri Diansyah gak menampik kalau sudah dilakukan upaya penindakan di Jakarta pada Jumat (13/7). 

"Yang bisa kami sampaikan saat ini, memang benar ada kegiatan tim penindakan di Jakarta sore ini," ujar Febri melalui keterangan tertulis malam ini.

Lalu, benarkah yang diamankan adalah anggota DPR dari Komisi VII?

1. KPK mengamankan 9 orang termasuk anggota DPR

KPK Kembali Jaring Anggota DPR Melalui OTTIDN Times/Sukma Shakti

Menurut Febri, ada 9 orang yang terjaring dalam operasi senyap yang dilakukan pada hari ini. Di antara 9 orang tersebut ada anggota DPR, staf ahli, sopir dan pihak swasta. KPK, kata Febri melakukan upaya penindakan setelah menerima informasi dari masyarakat.

"Kami kemudian mengecek ke lapangan dan ditemukan bukti-bukti telah terjadi transaksi antara swasta dan penyelenggara negara," ujar Febri melalui keterangan tertulis malam ini.

Baca juga: KPK Tangkap Tangan Anggota DPR Dalam Operasi Senyap

2. KPK menemukan barang bukti berupa uang tunai ratusan juta rupiah

KPK Kembali Jaring Anggota DPR Melalui OTTIDN Times/Sukma Shakti

Dari operasi senyap yang dilakukan pada hari ini, KPK berhasil mengamankan uang tunai senilai ratusan juta rupiah.

"Kami duga terkait dengan tugas di Komisi VII DPR," kata Febri.

Komisi VII di DPR diketahui membahas energi, sumber daya mineral, riset dan teknologi.

3. Golkar membantah OTT dilakukan di dalam rumah Menteri Sosial Idrus Marham

KPK Kembali Jaring Anggota DPR Melalui OTTANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho

EMS merupakan kader Partai Golkar. Berdasarkan informasi, ia dijemput oleh penyidik KPK ketika tengah berada di rumah dinas Menteri Sosial, Idrus Marham pada hari ini. Sekretaris Jenderal Partai Golkar, Maman Abdurrahman, menepis hal tersebut.

KPK gak melakukan operasi senyap di rumah dinas Idrus. Yang benar, penyidik menjemput EMS usai menghadiri acara di rumah yang beralamat di Widya Chandra tersebut.

"Penyidik KPK sekitar pukul 15:00 WIB datang menemui Mbak ES untuk ikut ke kantor KPK. Mereka menunjukkan sprindik dan mengatakan membutuhkan keterangan Mbak ES. Pukul 15:15 WIB Mbak ES kemudian meminta izin kepada tuan rumah karena akan ke gedung KPK," ujar Maman melalui keterangan tertulis pada hari ini.

Namun, ia mengaku gak tahu mengapa EMS sampai dijemput penyidik KPK. Maman mengaku hanya bisa mendoakan rekannya di Partai Golkar tersebut.

"Saya atas nama pribadi turut berduka dan merasa prihatin yang sedalam-dalamnya," kata dia lagi.

Ini menjadi OTT ke-2 terhadap anggota DPR setelah Amin Santono pada bulan Mei lalu.

Baca juga: Bupati Bandung Barat Membantah Terjaring OTT KPK

Topik:

Berita Terkini Lainnya