Sarjana Serbu Loker PPSU, Pramono: Kami Tak Bedakan SD atau Sarjana

- Gubernur Pramono menyerahkan pada tim penerimaan PPSU atau pasukan Oranye sepenuhnya.
- Sarjana ikut tes menyapu dengan antusiasme saat lamar PSSU, termasuk dua lulusan S1 Akuntansi. Mereka mengikuti tes lapangan di Kelurahan Serdang, Jakarta Pusat.
- Tujuh sarjana mendaftar PPSU di Jakarta Pusat, meskipun syarat minimalnya hanya bisa membaca dan menulis.
Jakarta, IDN Times - Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung buka suara terkait banyaknya lulusan sarjana yang melamar kerja Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) atau lebih dikenal pasukan Oranye.
Pramono menegaskan pihaknya tidak akan membedakan latar belakang pendidikan selama sesuai syarat, yakni minimal sekolah dasar (SD).
"Mau sarjana, mau SD, kami tidak membedakan. Tapi yang jelas syaratnya Pergub-nya sudah saya tandatangani adalah SD," ujar Pramono di Balai Kota, Jumat (11/7/2025).
1. Diputuskan Gubernur dan wakil Gubernur

Pramono mengatakan pihaknya tengah menyerahkan pada tim penerimaan PPSU sepenuhnya. Nantinya juga akan diputuskan melalui rapat.
"Sebelum diputuskan, tentunya akan diputuskan melalui rapat bersaman yang dipimpin Gubernur dan Wakil Gubernur," kata dia.
2. Sarjana ikut tes menyapu

Ribuan warga dari berbagai latar belakang pendidikan, termasuk sarjana, rela berkotor-kotor menyapu, bahkan masuk ke got demi bisa mengenakan seragam oranye khas petugas kebersihan DKI Jakarta.
Antusiasme itu terlihat di Kelurahan Serdang, Kecamatan Kemayoran, Jakarta Pusat, saat puluhan pelamar mengikuti tes lapangan.
Dari 127 pelamar, sebanyak 93 pelamar hadir, salah satunya adalah Nabila, 27 tahun, dan Febrina Nuranisa, 32 tahun. Dua perempuan ini adalah lulusan S1 Akuntansi yang tengah mengadu nasib di Ibu Kota.
"Pertama karena memang butuh kerja. Kedua, sudah biasa beberes rumah, dan sekarang cari kerja susah. Jadi selagi ada peluang, ya ambil aja dulu," ujar Nabila dan Febrina usai menjalani seleksi di Taman Delta, Serdang.
3. Tujuh sarjana daftar PPSU Jakpus

Sekretaris Lurah Serdang, M Imron Sumadi, mengatakan pihak kelurahan hanya menjalankan instruksi dari Sekretaris Daerah (Sekda) yang membuka rekrutmen PPSU dengan syarat minimal bisa membaca dan menulis.
"Dari 127 pelamar, ada tujuh orang yang pakai ijazah S1, dan enam orang di antaranya hadir ikut tes," ungkap Imron.