Satu Korban Ledakan SMAN 72 di RS YARSI Masih Kritis, 14 Lainnya Stabil

- Satu pasien korban ledakan di SMAN 72 masih kritis dan dirawat intensif di ruang ICU.
- 14 pasien lainnya dilaporkan dalam kondisi stabil, beberapa mengalami gangguan pendengaran akibat ledakan.
Jakarta, IDN Times — Direktur Medis RS YARSI, Muhammadi, menyampaikan perkembangan terkini kondisi korban ledakan di SMAN 72 Jakarta. Hingga Sabtu (8/11/2025), sebanyak 15 pasien masih dirawat di RS YARSI, dengan satu pasien dalam kondisi kritis dan dirawat di ruang intensif.
“Dari 15 pasien, satu dalam kondisi kritikal dan dirawat di ruang intensif. Pasien tersebut kemarin menjalani prosedur pembedahan darurat karena mengalami trauma pada saluran cerna. Kami sedang menyiapkan tahapan kedua untuk prosedur lanjutan,” ujar Muhammadi saat ditemui di RS YARSI, Sabtu.
Sementara itu, 14 pasien lainnya dilaporkan dalam kondisi stabil. Beberapa di antaranya mengalami gangguan pendengaran akibat ledakan.
“Saat ini sedang dilakukan anamnesis dan diagnostik lanjutan oleh tim spesialis THT untuk menilai seberapa berat gangguan pendengarannya,” kata dia.
Selain luka pada saluran pendengaran, tim medis juga menangani pasien dengan luka bakar cukup luas.
“Untuk luka bakar, kami rencanakan operasi kedua. Berdasarkan peninjauan, luas luka bakarnya mencapai sekitar 30 persen,” kata dia.
Dia mengatakan, kondisi pasien secara umum menunjukkan perbaikan.
“Kami optimistis hasilnya akan baik,” kata Muhammadi.
Diberitakan, ledakan terjadi di masjid SMAN 72 Jakarta pada Jumat (8/11/2025). Ledakan itu terjadi saat para murid tengah melaksanakan salat Jumat. Puluhan orang murid terluka akibat insiden ini. Mereka pun mendapatkan perawatan di sejumlah rumah sakit.



















