Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Selain Gatot, Susi Pudjiastuti Juga Akan Terima Bintang Mahaputra

Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo (ANTARA/Zuhdiar Laeis)

Jakarta, IDN Times - Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menyebutkan, rencana Presiden Joko "Jokowi" Widodo memberikan penghargaan Bintang Mahaputra kepada mantan Panglima TNI Jenderal TNI (purnawirawan) Gatot Nurmantyo, bukan hal aneh.

"Saya baca ada yang komentar, ini pemberian Bintang Mahaputra kepada GN (Gatot Nurmantyo) tidak pada waktunya, ini aneh. Tidak aneh, karena dia anggota kabinet dan bersama anggota yang lain," kata Mahfud, yang juga ahli hukum tata negara itu, di Jakarta, seperti dilansir ANTARA, Kamis (5/11/2020).

Selain Gatot, Presiden juga akan memberikan penghargaan tersebut kepada 30 orang lainnya, termasuk mantan menteri kelautan dan perikanan Susi Pudjiastuti, Jenderal TNI (purnawirawan) Luhut Pandjaitan, dan beberapa menteri yang sudah selesai menjabat tapi belum pernah mendapat penghargaan.

1. Hak Gatot untuk dapat Bintang Mahaputra

Menkopolhukam Mahfud MD pada acara silaturahmi bareng para seniman di Warung Bu Ageng, Mantrijeron, Kota Yogyakarta, Sabtu (29/8/2020). IDN Times/Tunggul Damarjati

Dari kantornya di Jakarta, Mahfud mengatakan, pemberian penghargaan itu merupakan hal yang biasa dan tidak ada yang aneh, karena memang merupakan hak Jenderal TNI (purnawirawan) Gatot Nurmantyo sebagai mantan panglima TNI.

Sebelum pensiun, Gatot merupakan panglima TNI yang menggantikan Jenderal TNI (purnawirawan) Moeldoko. Gatot kemudian digantikan oleh Marsekal TNI Hadi Tjahjanto sampai saat ini.

"Jadi ini rutin saja bahwa ada macam-macam penilaian, biasalah, kalau Gatot Nurmantyo tidak diberi bintang, orang curiga, kalau diberi dibilang mau membungkam. Tidak ada urusan bungkam-membungkam dan tidak ada urusan diskriminasi, ini haknya dia," ujar Mahfud.

2. Penghargaan harusnya diberikan sejak Agustus 2020

Jokowi beri sambutan di Rakernas Ikatan Apoteker Indonesia pada Kamis (5/11/2020) (Dok. Biro Pers Kepresidenan)

Mahfud menyatakan, berdasarkan keputusan beberapa saat lalu, anggota kabinet Presiden Jokowi seharusnya sudah diberi penghargaan sejak Agustus lalu.

"Tapi terlalu banyak waktu itu, ada yang dari berbagai lembaga dan tenaga medis, lalu ditunda, dan dijanjikan bulan November, karena tidak boleh lewat dari bulan Desember," kata dia.

Secara tradisi kenegaraan, Presiden sebagai kepala negara menganugerahkan tanda penghargaan tertinggi negara kepada putra-putri terbaik bangsa beberapa hari menjelang Hari Kemerdekaan Republik Indonesia, 17 Agustus, pada tahun berjalan.

Pada 13 Agustus 2020, di antara para penerima penghargaan itu adalah politikus Partai Gelora Fahri Hamzah dan petinggi Partai Gerindra, Fadli Zon. Keduanya menerima Bintang Mahaputra Nararya karena sebelumnya pernah memimpin DPR.

3. Semua anggota kabinet jilid pertama Jokowi dapat penghargaan

Menkopolhukam, Mahfud MD (IDN Times/Fitang Budhi Adhitia)

Mahfud lebih jauh menjelaskan, Nurmantyo pernah menjadi panglima TNI dan merupakan anggota kabinet. Ia memastikan semua anggota kabinet yang mendapat tugas di pemerintahan sampai satu periode selesai, mendapat penghargaan itu.

"Mereka mendapat Bintang Mahaputra Adipradana, kecuali kepala Kepolisian Indonesia dan Panglima TNI. Kepala Kepolisian Indonesia, Panglima TNI, dan kepala staf angkatan TNI itu meskipun tidak satu periode kalau pernah menjabat, itu mendapat Bintang Mahaputra," kata Mahfud.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sunariyah
Helmi Shemi
Sunariyah
EditorSunariyah
Follow Us