Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

SMRC: 42 Persen Warga Setuju RUU Ciptaker Buka Lapangan Pekerjaan

Antara Foto/Aditya Pradana Putra

Jakarta, IDN Times - Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) merilis hasil survei, terkait apakah RUU Cipta Kerja atau RUU Ciptaker akan mendorong lebih banyak pengusaha asing membuka lapangan pekerjaan di Indonesia.

Hasilnya, sekitar 42 persen warga setuju dengan pandangan bila RUU Ciptaker disahkan akan semakin banyak pengusaha dari luar negeri membuka lapangan kerja di Indonesia. Sementara, sebanyak 39 persen tidak setuju.

1. Sebanyak 67 persen setuju RUU Ciptaker mendorong pengusaha asing membuka lapangan pekerjaan

Ilustrasi aktivitas buruh di salah satu pabrik kopi di Sumatra Utara. (IDN Times/Prayugo Utomo)

Manajer Program SMRC Saidiman Ahmad mengatakan, sebanyak 67 persen setuju RUU Ciptaker akan mendorong lebih banyak pengusaha asing membuka lapangan pekerjaan di Indonesia, dan menganggap investasi asing dari luar negeri baik bagi ekonomi nasional. Sementara, sebanyak 29 persen menganggap buruk.

Survei ini juga menunjukkan penilaian terhadap pengusaha asing, yang ternyata menunjukkan perbedaan dalam hal tiga negara asal perusahaan tersebut. Yakni Tiongkok, Jepang, dan Malaysia.

“Survei SMRC meminta warga menilai perusahaan Tiongkok, Jepang, dan Malaysia. Ternyata penilaian warga terhadap perusahaan Jepang cenderung lebih positif dibandingkan terhadap perusahaan Tiongkok dan Malaysia,” kata Saidiman.

2. Sebanyak 49 persen warga tak percaya perusahaan Tiongkok membuka lapangan kerja

Ilustrasi aktivitas buruh di salah satu pabrik kopi di Sumatra Utara. (IDN Times/Prayugo Utomo)

Saidiman mengatakan, hanya 34 persen warga yang percaya kehadiran perusahaan Tiongkok akan membuka lapangan kerja di Indonesia. Sementara, sebanyak 49 persen lainnya menyatakan tidak percaya.

Begitu pula hanya 36 persen warga yang percaya kehadiran perusahaan Malaysia akan membuka lapangan kerja di Indonesia, sementara 44 persen menyatakan tidak percaya.

Kecenderungan berbeda ditunjukkan dalam pandangan warga terhadap perusahaan Jepang. Sekitar 41 persen warga percaya kehadiran perusahaan asal negeri matahari terbit itu akan membuka lapangan kerja di Indonesia, sementara yang tidak percaya sekitar 40 persen.

3. Sebanyak 75 persen menganggap kehadiran pekerja dari Tiongkok buruk bagi ekonomi Indonesia

Ilustrasi uang (IDN Times/Mela Hapsari)

Mayoritas warga juga cenderung tidak setuju bila dikatakan pengesahan RUU Ciptaker akan menjadikan semakin banyak pekerja asing bekerja di Indonesia. Ada sekitar 32-36 persen warga setuju dengan pendapat bahwa bila RUU Ciptaker disahkan, maka semakin banyak pekerja dari Tiongkok, Jepang, atau Malaysia bekerja di Indonesia. Sebanyak 45-49 persen lainnya menyatakan tidak setuju.

"Bagi yang setuju, sebagian besar menilai masuknya tenaga kerja dari ketiga negara tersebut, negatif bagi ekonomi Indonesia. Yang nampaknya paling dikhawatirkan adalah kedatangan para pekerja asing dari Tiongkok," kata Saidiman.

Sekitar 75 persen menganggap kehadiran pekerja dari Tiongkok buruk bagi ekonomi Indonesia, sementara hanya 63 persen yang menganggap kehadiran pekerja Jepang negatif bagi ekonomi Indonesia, dan 68 persen menganggap kehadiran pekerja Malaysia buruk bagi ekonomi Indonesia.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rochmanudin Wijaya
EditorRochmanudin Wijaya
Follow Us