Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Soroti Rencana Ganjil-genap Sepeda Motor, DPRD akan Panggil Dishub DKI

Ilustrasi pengendara sepeda motor. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

Jakarta, IDN Times - Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta, Abdul Azis, mengatakan akan memanggil Dinas Perhubungan DKI Jakarta. DPRD ingin meminta penjelasan mengenai rencana penerapan sistem ganjil genap bagi sepeda motor di ibu kota.

"Kita panggil kadishub ingin tahu alasannya apa. Biar ini bisa dijelaskan ke masyarakat, disosialisasikan seandainya memang itu mau diterapkan," katanya, Selasa (9/6).

1. Motor dinilai merupakan moda transportasi semua kalangan

Sejumlah kendaraan terjebak kemacetan di Lenteng Agung, Jakarta, Jumat (15/5/2020) (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)

Azis mengkritisi rencana Pemprov DKI menerapkan sistem ganjil-genap bagi pemotor di tengah pandemik COVID-19 atau virus corona. Sebab, motor merupakan sarana transportasi yang bisa menjangkau segala kalangan.

"Kalau ada ganjil-genap ini kan mungkin secara ekonomi juga berdampak ke mereka," ujarnya.

2. Motor dinilai lebih aman daripada moda transportasi umum lain

Sejumlah kendaraan terjebak kemacetan di Lenteng Agung, Jakarta, Jumat (15/5/2020) (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)

Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini juga menilai motor merupakan moda transportasi yang cenderung lebih aman bagi masyarakat. Sebab, di kendaraan umum lain potensi penyebaran virus corona lebih besar.

"Kalau ini dibatasi saya khawatir orang jadi gak naik motor tapi naik kendaraan umum. Risikonya malah lebih besar," ujarnya.

3. Anies belum putuskan pelaksanaan ganjil-genap

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memantau situasi di titik integrasi MRT-KRL-TJ-Kereta Bandara di terowongan kendal pagi ini pukul 07.30 WIB (Dok. Humas Pemprov DKI Jakarta)

Sebelumnya Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan pihaknya belum bisa memastikan kapan waktu pelaksanaan ganjil-genap bagi kendaraan sepeda motor di ibu kota.

Menurutnya kebijakan itu baru dilaksanakan bila Pemprov DKI Jakarta merasa perlu mengendalikan jumlah penduduk di luar rumah.

"Karena ternyata yang keluar rumah lebih banyak daripada yang bisa dikendalikan," kata Anies.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwi Agustiar
EditorDwi Agustiar
Follow Us