Strategi Menteri LH Atasi Pengelolaan Sampah di TPST Bantargebang

- Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol meninjau pengelolaan sampah di TPST Bantargebang.
- Sampah di TPST Bantargebang sudah mencapai 55 juta ton, memerlukan metode pengelolaan seperti RDF dan insinerator.
- Pengelolaan sampah yang baik dapat memberikan manfaat ekonomi yang lebih besar serta berubah menjadi benefit center yang berkelanjutan.
Bekasi, IDN Times - Menteri Lingkungan Hidup/Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurofiq meninjau langsung pengelolaan sampah di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang pada Minggu (27/10/2024).
Hanif menyebutkan, perlu adanya langkah kolaboratif lintas sektor dalam mengatasi krisis pengelolaan sampah di TPST Bantargebang. Nantinya, kolaborasi akan dilakukan dengan melibatkan lintas kementerian dan pihak swasta.
"Itu memang harus bertanggung jawab, ikut bertanggung jawab dalam penyelesaian sampah di Jakarta. Sampah dengan jumlah 8.000 ton per hari, ini tidak sedikit," katanya.
1. Sampah di Bantargebang sudah mencapai 55 juta ton

Hanif menyampaikan, sampah di TPST Bantargebang sudah mencapai 55 juta ton. Untuk mengatasinya, lanjut Hanif, memerlukan metode pengelolaan sampah seperti RDF (Refuse-Derived Fuel) dan teknologi insinerator.
Meski begitu, Hanif menyebut, RDF belum cukup untuk mengatasi jumlah sampah harian yang terus meningkat. Pendekatan lainnya seperti pengelolaan sampah menjadi organik (kompos) dengan skala besar juga dapat digunakan sebagai langkah mengatasi tumpukan sampah.
"Dari kajian kita yang kita lakukan di beberapa lokasi TPA, dengan RDF saja, ternyata tidak signifikan mengurangi timbunan sampah harian. Lagi-lagi kita tidak bisa mengandalkan pada satu mekanisme penyelesaiannya, memang harus komprensif," jelasnya.
2. Ciptakan industri limbah

Jika pengelolaan sampah sudah berjalan dengan baik dan profesional, kata Hanif, nantinya bakal memberikan manfaat ekonomi yang lebih besar lagi.
"Kita penting untuk membangun industri ini menarik. Sehingga sampah itu kalau sudah harganya menarik akan menjadi industrialisasi. Semua bisa bayangkan teman-teman akan datang kesini untuk menambang sampah itu," ungkapnya.
3. Dijadikan benefit center

Dia juga menambahkan, jika pengelolaan sampah dapat dilakukan dengan baik, maka nantinya bukan hanya menjadi cost center tetapi bakal berubah menjadi benefit center yang berkelanjutan.
"Kita wajib membangun ini menjadi benefit center dan eco center. Jadi dua hal ini harus kita bangun dengan serius di negara kita. Jadi ini upaya kita menyelesaikannya," jelasnya.