Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Sukses Tangani Wabah PMK, Kementan Diapresiasi Komisi IV DPR

Kementerian Pertanian (Kementan) memastikan wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) tidak memengaruhi stok ternak untuk perayaan Iduladha tahun ini. (Dok. Kementan)

Jakarta, IDN Times - Anggota Komisi IV DPR RI dari Fraksi PKS, Hermanto, mengapresiasi langkah cepat jajaran Kementerian Pertanian (Kementan) dalam menangani wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) yang mengancam kesehatan hewan di seluruh Indonesia.

1. Percepat proses vaksinasi

Dua kaki sapi di Rembang yang kena penyakit mulut dan kuku. (Dok URC Disnak Keswan Jateng)

Meski demikian, Hermanto meminta agar pemerintah mempercepat proses vaksinasi secara masal sehingga para peternak dan masyarakat merasa aman dalam mengonsumsi daging, terutama menjelang Hari Raya Iduladha mendatang.

"Saya mengapresiasi Pak Menteri bersama jajaran dalam waktu cepat bisa melakukan langkah-langkah konkret dari Aceh, Jawa Timur, sampai Indonesia bagian timur. Tapi saya juga minta agar proses vaksin dipercepat. Kasihan para peternak dalam menghadapi idul adha," katanya.

2. Dukung vaksin dalam negeri Kementan

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menggelar koordinasi pengendalian dan pencegahan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Desa Mulyajaya, Kecamatan Gunung Agung, Kabupaten Tulang Bawang Barat, Provinsi Lampung, Minggu (22/5/2022). (Dok. Kementan)

Anggota lainya dari Fraksi Partai Golkar, Hanan A Rozak, mendukung upaya Kementan dalam mempercepat pembuatan vaksin dalam negeri. Apalagi, kata Hanan, Kementan sudah menemukan serotipe yang sama dengan virus yang ada pada PMK.

"Kami sangat bersyukur Kementan sudah menemukan serotipe, sehingga vaksin ini bisa diproduksi di dalam negeri. Tapi menurut saya sebelum vaksin ini bisa diproduksi jangka pendeknya adalah hewan yang sudah terkena virus harus dilakukan pemotongan atau dimusnahkan," katanya.

3. Optimistisme Mentan

Ilustrasi pengecekan sapi perah terhadap penyakit mulut dan kuku. (IDN Times/Nofika Dian Nugroho)

Di tempat yang sama, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) mengaku optimis proses penyembuhan hewan ternak yang terkonfirmasi positif dapat dilakukan dengan baik melalui kolaborasi perawatan dan pengawasan yang intens antara pemerintah daerah dan pemerintah pusat.

"Insyaallah Bapak, semua hewan ternak yang ada di Aceh maupun wilayah merah lainnya akan terus kita intervensi melalui obat dan vitamin. Alhamdulillah dari data yang kita miliki hewan yang dalam arti meler, tidak bisa bergerak normal dll itu semakin sedikit. Artinya proses penyembuhan terus kita lakukan," ujarnya. (WEB)

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ezri Tri Suro
EditorEzri Tri Suro
Follow Us