Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Survei IPO: 81 Persen Publik Puas dengan Kinerja Prabowo

Presiden Prabowo Subianto memimpin Sidang Kabinet Paripurna keenam di Kantor Presiden, Jakarta, pada Senin (5/5/2025) (youtube.com/Sekretariat Presiden)

Jakarta, IDN Times — Tingkat kepuasan publik terhadap Presiden Prabowo Subianto mencapai angka 81 persen berdasarkan hasil survei terbaru Indonesia Political Opinion (IPO) yang digelar pada 22–28 Mei 2025.

“Sebanyak 81 persen responden menyatakan puas dengan kinerja Presiden Prabowo Subianto,” tulis IPO dalam laporan resmi yang dikutip Minggu (1/6).

1. Alasan kepuasan masyarakat

ilustrasi masyarakat Indonesia (pexels.com/AHMAD GHANI)
ilustrasi masyarakat Indonesia (pexels.com/AHMAD GHANI)

Direktur Eksekutif IPO, Dedi Kurnia Syah, menyebut angka ini menjadi indikator kuat bahwa kepemimpinan Prabowo masih dipercaya publik.

“Angka kepuasan yang tinggi ini menunjukkan bahwa masyarakat masih memiliki harapan terhadap kepemimpinan Presiden Prabowo, meskipun tantangan besar di bidang ekonomi dan lapangan pekerjaan masih harus dihadapi,” ujar Dedi.

Survei juga mengidentifikasi beberapa alasan di balik kepuasan masyarakat terhadap kinerja Presiden Prabowo. Berikut adalah rincian alasan 81 persen responden yang menyatakan puas:

- Tegas dan Berwibawa: 19,5 persen

- Mendukung Pemberantasan Korupsi: 16,7 persen

- Berpengalaman di Pemerintahan: 11,5 persen

- Program Memihak Rakyat: 9,4 persen

- Memberikan Bantuan Sosial: 6,2 persen

- Program Makan Bergizi Gratis: 5,9 persen

- Menyukai Sosok Presiden: 3,6 persen

- Peduli pada Rakyat Kecil: 3,4 persen

- Cepat dalam Bekerja: 2,5 persen

- Mampu Menyejahterakan Masyarakat: 2,5 persen

- Keamanan Terjamin: 2,4 persen

- Dihormati Negara Lain: 1,8 persen

- Membela Palestina: 0,9 persen

- Stabilitas Harga Sembako: 0,7 persen

- Tokoh Paling Ikhlas: 0,5 persen

- Tidak Tahu/Tidak Jawab: 12,5 persen

Namun, tantangan yang dihadapi tidak bisa diabaikan. Dedi menambahkan, "Masyarakat menginginkan tindakan nyata, terutama dalam mengatasi masalah ekonomi yang dirasakan saat ini."

2. Tantangan ekonomi dan ketidakpuasan masyarakat

metrotvnews.com

Ketidakpuasan masyarakat terhadap kinerja presiden juga terlihat dari alasan yang diungkapkan. Berikut adalah rincian bidang di mana 19 persen responden menyatakan merasa tidak puas:

- Kondisi Ekonomi Sulit: 28,5 persen

- Harga Sembako Mahal: 16 persen

- Minimnya Lapangan Pekerjaan: 13,3 persen

- Terjadi Banyak Kasus Korupsi: 8,6 persen

- Banyak Menteri Tidak Bagus: 5,8 persen

- Salah Memilih Wakil Presiden: 3,9 persen

- Masih Sama Seperti Jokowi: 1,7 persen

- Banyak Program Bermasalah: 1,6 persen

- Tidak Ada Perubahan: 1,2 persen

- Kesejahteraan Rakyat Terhambat: 0,9 persen

- Hanya Mementingkan Kelompoknya: 0,6 persen

- Dekat dengan Ormas Anarkis: 0,5 persen

- Lainnya: 17,4 persen

"Ketidakpuasan masyarakat terhadap kinerja presiden mencerminkan krisis kepercayaan. Dengan 28,5 persen responden mengeluhkan kondisi ekonomi, jelas bahwa prioritas pemerintah perlu dievaluasi untuk meningkatkan kesejahteraan," tegas Dedi.

3. Masalah yang perlu segera ditangani Pemerintah

ilustrasi mahasiswa wisuda (unsplash.com/Charles DeLoye)

Ketika ditanya mengenai masalah yang paling penting untuk segera ditangani oleh pemerintah, hasil survei menunjukkan prioritas masyarakat sebagai berikut:

- Sembako Murah: 31,8 persen

- Tersedianya Lapangan Kerja: 12,5 persen

- Keamanan dan Ketertiban Umum: 9,6 persen

- Peningkatan Kesejahteraan Rakyat: 7,9 persen

- Pemberantasan Pungli dan Korupsi: 7,4 persen

- Jaminan Kesehatan: 7,1 persen

- Pembangunan Infrastruktur: 4,5 persen

- Biaya Pendidikan Murah: 3,5 persen

- Peningkatan Kualitas Pendidikan: 2,1 persen

- Penegakan Hukum: 2 persen

- Tidak Menambah Utang Negara: 1,9 persen

- Pemberantasan Amoral, Kriminal, dan Premanisme: 1,5 persen

- Jaminan Kebebasan Berpendapat: 1,1 persen

- Lainnya: 7,1 persen

"Prioritas masyarakat pada sembako murah dan lapangan kerja menandakan terjadi masalah pada sektor ekonomi. Pemerintah harus fokus kebijakan pro-rakyat agar stabilitas ekonomi dan sosial terjaga," pungkasnya. 

Survei IPO ini dilaksanakan antara tanggal 22 hingga 28 Mei 2025, melibatkan 1.200 responden melalui wawancara langsung. Margin of error yang diperoleh adalah 2,90 persen, dengan tingkat akurasi data mencapai 95 persen. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah multistage random sampling (MRS) untuk menjamin representativitas data. (WEB)

*Artikel ini merupakan kerja sama IDN Times dengan Tim Komunikasi Prabowo.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Jihan Azizah
EditorJihan Azizah
Follow Us