Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Tak Sembarang Ini 4 Fakta Pelatihan Teroris Jamaah Islamiyah di Jateng

Ilustrasi penangkapan terduga teroris.(ANTARA FOTO/Adeng Bustomi)

Jakarta, IDN Times - Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Argo Yuwono mengatakan, ada 12 lokasi pelatihan kelompok terorisme Jamaah Islamiyah (JI) di Jawa Tengah, salah satunya berada di Kota Ungaran, Semarang. Lokasinya berada di sebuah vila.

"Sudah kami lihat seperti apa pelatihan tersebut dan tentunya sudah kita sampaikan bahwa itu ada suatu tempat seperti rumah vila, beberapa rumah digunakan untuk pelatihan di sana," kata Argo dalam keterangan pers di Mabes Polri, Senin (28/12/2020).

1. Pelatihan yang diberikan mulai dari bela diri hingga merakit bom

Tersangka terorisme Upi Lawanga di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang (IDN Times/Maya Aulia)

Dari salah satu pelatih yang sudah ditahan, Argo mengatakan, polisi berhasil mengorek sejumlah informasi, salah satunya soal pelatihan yang diajarkan. Pelatih tersebut bernama Joko alias Karso.

"Pelatihan yang ada di sana yang pertama adalah bela diri tangan kosong, kemudian yang kedua adalah melempar pisau, dan ketiga menggunakan senjata tajam bisa dalam bentuk pedang maupun samurai (Katana), dan juga diberi pelatihan bagaimana merakit bom dan cara melakukan penyergapan," kata dia.

2. Peserta yang dilatih diseleksi berdasarkan mental dan fisiknya

Kepala Divisi (Kadiv) Humas Mabes Polri, Irjen Pol. Argo Yuwono (Dok. Humas Polri)

Dari Karso, polisi juga mendapat informasi bahwa peserta yang dididik berasal dari jaringan pondok pesantren JI. Biasanya ada 10 atau lebih murid yang bakal dilatih.

Peserta yang dilatih diseleksi dengan melihat kondisi mental dan postur tubuh, serta ideologinya. Perekrutan ini, kata Argo, dilakukan oleh tim khusus.

"Pernah kami sampaikan bahwa di dalam JI ada struktur organisasi bagian SDM (sumber daya manusia), bagian pendidikan dan sebagainya, itu bagian daripada itu," kata Argo.

3. Pelatihan sudah berlangsung sejak 2011 dan murid JI dikirim ke Suriah

Ilustrasi Bom (Teroris) (IDN Times/Mardya Shakti)

Menurut Argo, Joko alias Karso mendapat mandat sebagai pelatih dari atasannya yakni pimpinan Jamaah Islamiyah, Para Wijayanto, yang dibekuk pada Juni 2020 setelah buron sejak 2008.

Diketahui, pelatihan teroris JI ini sudah berlangsung sejak 2011 dan telah ada tujuh angkatan.

Mereka nantinya akan dikirim ke Suriah untuk menjalankan perang yang asli dan bergabung dengan organisasi teroris Jabhah An- Nusroh, yang berafiliasi dengan jaringan teroris internasional, Al-Qaeda.

"Untuk melanjutkan apa? Pelatihan militer di sana, jadi di Suriah sana dilakukan pelatihan cara menggunakan senjata api yaitu laras panjang dan pistol, sampai dengan perakitan bom, bagaimana caranya di sana dilatih sebelum diterjunkan untuk melakukan perang yang nyata di sana," ujar Argo.

4. Sudah ada 66 murid JI yang dikirim ke Suriah

Kepala Divisi (Kadiv) Humas Mabes Polri, Irjen Pol. Argo Yuwono (Dok. Humas Polri)

Sejak 2011 sudah ada 66 murid yang sudah dilatih, dikirim ke Suriah. Jumlah ini lebih sedikit dari total jumlah murid yang dilatih yakni sebanyak 96 orang.

"Karena ada beberapa yang sudah kita tangkap, sehingga jumlah yang berangkat ke Suriah juga berkurang," ujar Argo.

Mereka dilatih selama enam bulan, namun ada juga murid di daerah tertentu yang dilatih agar memiliki badan yang bugar dan fit seperti latihan fisik.

"Setelah 6 bulan selesai kemudian yang bersangkutan yang dilatih ini, murid-murid ini siap untuk dikirim ke Suriah," kata Argo.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sunariyah
Lia Hutasoit
Sunariyah
EditorSunariyah
Follow Us