Tarif TransJakarta Belum Naik, Pramono: Gubernurnya Lagi Bimbang

- Pramono masih pertimbangan kenaikan tarif
- Subsidi karyawan swasta masuk 15 golongan
- Subsidi untuk Transjakarta sudah besar
Jakarta, IDN Times - Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung mengaku bimbang terkait rencana untuk menaikkan tarif transportasi publik termasuk TransJakarta sehingga sampai saat ini belum ada keputusan.
Pramono mengatakan keraguan itu muncul karena pendapat publik berbeda terlebih Pramono selalu mendengarkan masukkan dari warga.
"Tapi tadi yang paling utama sebenarnya tarif (TransJakarta) Rp3.500-nya. Cuma ini gubernurnya lagi bimbang. Jadi, saya terus terang sejak apa, mewacanakan apakah naik atau enggak, memang benar-benar di ruang publik itu terbelah. Saya adalah orang yang selalu melihat, masukan yang disampaikan secara adil, terbuka kepada saya di media sosial saya," ucap Pramono di acara Women Empowerment di kantor TransJakarta, Cawang, Jakarta Timur, Senin (10/11/2025)
1. Pramono masih pertimbangan kenaikan tarif

Meski demikian, Pramono harus memutuskan nasib tarif Transjakarta apakah akan dinaikan atau masih bertahan di Rp3.500.
"Saya lagi betul-betul mempertimbangkan, nanti pada saatnya saya akan memutuskan keputusan yang terbaik untuk kita semua," katanya.
2. Subsidi karyawan swasta masuk 15 golongan

Pramono mengatakan sampai saat ini Pemprov DKI Jakarta masih memberikan subsidi kepada 15 golongan Termasuk pekerja swasta dengan gaji 1,15 kali UMP DKI Jakarta atau sekira Rp6,2 juta.
"Memang kali ini kita baru bisa memberikan kebebasan atau gratis 15 golongan, dan kemarin kita tambah satu lagi. Satu golongan, walaupun dia swasta gajinya sekitar 6 juta lebih pendapatannya, kami akan memberikan ruang untuk mereka bisa menikmati gratis transportasi di Jakarta," ujarnya.
3. Subsidi untuk TransJakarta sudah besar

Pramono mengungkapkan bahwa subsidi yang digelontorkan Pemprov DKI untuk operasional Transjakarta sudah sangat besar. Ia menambahkan, keberlanjutan layanan transportasi publik itu bisa tetap berjalan berkat semangat jajaran Pemprov DKI yang terus membuka ruang bagi masyarakat untuk menikmati fasilitas publik dengan tarif terjangkau.
“Sebenarnya kalau mau jujur, subsidinya sudah besar sekali, 9.000 lebih.Kalau bukan karena semangat dari teman-teman Balai Kota tetap memberikan ruang terbuka untuk ini, enggak mungkin sebenarnya,” katanya



















