"Beberapa teman aku ada yang masuk rumah sakit juga. Ledakannya ini dari bom bunuh diri kelas XII. Jadi kelas tiga SMA, dia itu bunuh diri sekalian. Saya enggak kenal, cuma sering lihat sekilas saja," ujar K saat ditemui di lokasi, masih dengan luka ringan di dagu akibat serpihan kaca.
Terduga Pelaku Ledakan SMA 72 Korban Bully dan Sering Menyendiri

- Terjadi ledakan di SMA Negeri 72 Jakarta, diduga bunuh diri siswa kelas XII.
- Pelaku pendiam dan sering menyendiri, dikenal sebagai korban bully di sekolah.
- Kementerian Kesehatan RI menyarankan untuk menghubungi profesional kesehatan jiwa atau RS Jiwa rujukan terdekat.
Jakarta, IDN Times – Ledakan di SMA Negeri 72 Jakarta pada Jumat (7/11/2025) menimbulkan kepanikan dan korban luka. Berdasarkan kesaksian sejumlah pelajar, ledakan itu diduga berasal dari aksi bunuh diri diduga seorang siswa kelas XII di sekolah tersebut.
K (nama samaran) salah satu siswa yang berada di lokasi, mengatakan awalnya mengira ledakan itu berasal dari perangkat sound system. Namun setelah situasi mereda, beredar kabar di lingkungan sekolah terkait sumber ledakan yang berasal dari tindakan bunuh diri seorang siswa menggunakan celana coklat dan baju hitam.
Menurut K, siswa tersebut pendiam dan jarang berinteraksi dengan teman-temannya. Dia juga mendengar kabar, terduga pelaku ledakan SMA 72 sempat menjadi korban perundungan di sekolah.
"Katanya dia bunuh diri karena di-bully. Saya dengar dari orang-orang sini juga. Jadi, kabar dari mulut ke mulut. Kekurangan sih kayaknya enggak ada, paling soal dia bersosialisasi saja," ucapnya.
Dugaan pelaku ledakan di SMA Negeri 72 Jakarta merupakan siswa yang kerap menyendiri semakin kiat. Seorang siswa lain, T, membenarkan foto yang beredar di media sosial menunjukkan sosok kakak kelasnya yang diduga menjadi pelaku ledakan bunuh diri.
T yang merupakan siswa kelas XII mengenal pelaku sejak kelas X. Mereka sempat dua tahun sekelas. Menurutnya, pelaku dikenal pendiam dan jarang bergaul dengan teman-teman di kelas.
"Orangnya pendiam, dari kelas dua sekelas juga. Gak pernah sosialisasi. Duduk di tengah, jarang ngobrol. Kalau istirahat, ya di kelas saja, kadang sendirian," kata T saat ditemui di depan sekolah.
Sementara, saat dikonfirmasi apakah pelaku merupakan siswa, Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Asep Edi, belum bisa menyampaikan hasil penyelidikan.
"Nanti akan saya sampaikan ya. Nanti saja kalau sudah ada update perkembangan ya. Nanti akan kami jelaskan setelah tim di lapangan menemukan semua bahan dan data yang akan disampaikan," ujarnya di Rumah Sakit Islam Cempaka Putih.
Depresi bukanlah persoalan sepele. Jika Anda merasakan tendensi untuk melakukan bunuh diri, atau melihat teman atau kerabat yang memperlihatkan tendensi tersebut, amat disarankan untuk menghubungi dan berdiskusi dengan pihak terkait, seperti psikolog, psikiater, maupun klinik kesehatan jiwa.
Saat ini, tidak ada layanan hotline atau sambungan telepon khusus untuk pencegahan bunuh diri di Indonesia. Kementerian Kesehatan Indonesia pernah meluncurkan hotline pencegahan bunuh diri pada 2010. Namun, hotline itu ditutup pada 2014 karena rendahnya jumlah penelepon dari tahun ke tahun, serta minimnya penelepon yang benar-benar melakukan konsultasi kesehatan jiwa.
Walau begitu, Kemenkes menyarankan warga yang membutuhkan bantuan terkait masalah kejiwaan untuk langsung menghubungi profesional kesehatan jiwa di Puskesmas atau Rumah Sakit terdekat.
Kementerian Kesehatan RI juga telah menyiagakan lima RS Jiwa rujukan yang telah dilengkapi dengan layanan telepon konseling kesehatan jiwa:
- RSJ Amino Gondohutomo Semarang | (024) 6722565
- RSJ Marzoeki Mahdi Bogor | (0251) 8324024, 8324025
- RSJ Soeharto Heerdjan Jakarta | (021) 5682841
- RSJ Prof Dr Soerojo Magelang | (0293) 363601
- RSJ Radjiman Wediodiningrat Malang | (0341) 423444
Selain itu, terdapat pula beberapa komunitas di Indonesia yang secara swadaya menyediakan layanan konseling sebaya dan support group online yang dapat menjadi alternatif bantuan pencegahan bunuh diri dan memperoleh jejaring komunitas yang dapat membantu untuk gangguan kejiwaan tertentu.

















