Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Tiga Kali Dipanggil Bawaslu, Andi Arief Mangkir Lagi

ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

Jakarta, IDN Times - Wakil sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Demokrat, Andi Arief kembali mangkir dari pemanggilan Badan Pengawas Pemilu yang semula dijadwalkan pada Jumat (24/8). Ini menjadi kali kedua ia mangkir setelah sebelumnya sempat mengaku siap dimintai kesaksiannya soal tudingan pemberian mahar oleh Sandiaga Uno ke PAN dan PKS. 

Kepada IDN Times, Andi mengaku masih berada di Lampung, karena keluarganya tengah sakit. Andi mengaku telah memberikan keterangan kepada Bawaslu soal absennya ia pada hari ini. 

Lalu, mengapa Andi justru kerap absen saat dipanggil Bawaslu? Padahal, ia yang memulai kehebohan di media sosial soal Sandi yang memberikan uang kepada PAN dan PKS. 

 

1. Andi Arief sudah tawarkan tiga opsi untuk memberikan keterangan ke Bawaslu

Twitter/@AndiArief

Meskipun tidak bisa hadir dalam panggilan Bawaslu, Andi sendiri mengaku telah menawarkan tiga opsi yang membuatnya tetap bisa memberikan kesaksian atas dugaan mahar politik tersebut. Tiga opsi yang diajukan di antaranya video call, memberikan klarifikasi tertulis hingga mendatangi Bawaslu Lampung.

“Ketiga usulan saya itu tampaknya tidak dipilih oleh Bawaslu dan hari ini hampir dipastikan saya belum bisa kembali ke Jakarta untuk hadir langsung secara fisik ke Bawaslu,” ujarnya dalam keterangan tertulis pada hari ini. 

2. Andi Arief meminta rekannya memberikan penjelasan ke Bawaslu

ANTARA FOTO/Widodo S Jusuf

Andi Arief juga telah meminta rekannya yang merupakan pengurus partai yakni Jansen Sitindaon dari Demokrat dan Habiburohman dari Gerindra untuk memberikan penjelasan ke Bawaslu.

“Mereka hadir guna menjelaskan atas ketidakhadiran saya, serta menanyakan langsung perkembangan masalah ini, selanjutnya karena sudah undangan yang ketiga buat saya,” ujar Andi lagi. 

3. Andi mengaku mendapat intimidasi dari salah satu ketua DPD partai politik

IDN Times/Sukma Shakti

Di dalam keterangan tertulis itu, Andi juga mengatakan ia mendapat intimidasi dari salah satu ketua DPD dari partai politik. Hal tersebut yang membuatnya merasa khawatir hingg saat ini. Andi mengaku takut jika sampai menghadapi ancaman fisik.

“Karena itu, lebih baik saya menghindari. Saya akan kirim utusan untuk klarifikasi langsung ke Ketua DPD partai politik itu. Kalau sangat diperlukan saya akan meminta perlindungan pada kepolisian,” kata dia lagi. 

 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Santi Dewi
EditorSanti Dewi
Follow Us