Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Timwas DPR Kecewa Pelaksanaan Haji, Banyak Jemaah Terlantar

Tiba di Arafah, Ribuan Jemaah Haji Tak Dapat Tenda (IDN Times/Yogi Pasha)
Tiba di Arafah, Ribuan Jemaah Haji Tak Dapat Tenda (IDN Times/Yogi Pasha)
Intinya sih...
  • Pelaksanaan haji tidak sesuai perencanaan dan paparan resmi pemerintah
  • Banyak jemaah terlantar karena keterlambatan bus dan tidak mendapatkan tenda di Arafah
  • Masalah berasal dari kebijakan baru otoritas Arab Saudi, termasuk implementasi sistem digital E-Hajj yang menyebabkan kekacauan data jemaah
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Anggota Tim Pengawas (Timwas) Haji DPR RI Lalu Hadrian Irfani menyatakan kekecewaan terhadap pelaksanaan ibadah haji 2025.

Hal tersebut disampaikan langsung saat dirinya meninjau kondisi pemondokan jemaah haji Indonesia di Mina, Makkah, Arab Saudi.

1. Tidak berjalan sesuai perencanaan

WhatsApp Image 2025-06-08 at 22.35.39.jpeg
Seorang petugas haji saat membantu beberapa jemaah haji yang lupa jalan pulang menuju tendanya usai lempar jumrah di Mina, Arab Saudi, Sabtu (7/6/2025). (Media Center Haji 2025)

Menurutnya, penyelenggaraan haji tahun ini tidak berjalan sesuai dengan perencanaan dan paparan resmi pemerintah, khususnya Menteri Agama (Menag).

“Pertama, tentu kami sangat menyayangkan. Manajemen pelaksanaan haji yang sebelumnya sudah disampaikan secara meyakinkan oleh Menteri Agama, ternyata tidak sesuai dengan kenyataan di lapangan,” ujar Lalu Hadrian dalam keterangannya, dikutip Senin (9/6/2025).

2. Masih banyak jemaah terlantar

WhatsApp Image 2025-06-08 at 05.53.04.jpeg
Jemaah haji Indonesia saat melakukan lempar jumrah di lantai tiga Jamarat. (Media Center Haji 2025)

Ia menjelaskan, beberapa hari sebelum wukuf di Arafah, Timwas DPR mengikuti rapat koordinasi yang dipimpin oleh Menteri Agama. Dalam forum itu, pemerintah memaparkan kesiapan layanan haji secara rinci. Namun, saat pelaksanaan, banyak jemaah yang terlantar karena keterlambatan bus dan tidak mendapatkan tenda di Arafah.

“Kami sebenarnya berharap ini menjadi pelaksanaan haji yang lebih baik, apa lagi ini haji terakhir yang sepenuhnya ditangani oleh Kementerian Agama. Tapi kenyataannya justru sebaliknya,” ucap legislator dari Fraksi PKB tersebut.

3. Masalah juga berasal dari kebijakan baru otoritas Arab Saudi

WhatsApp Image 2025-06-07 at 10.17.55 (1).jpeg
ilustrasi jemaah haji (dok. Media Center Haji)

Lebih lanjut, Lalu Hadrian mengungkapkan bahwa masalah tidak hanya berasal dari sisi pemerintah Indonesia, namun juga dari kebijakan baru otoritas Arab Saudi. Salah satu kendala yang diidentifikasi adalah implementasi sistem digital E-Hajj, yang menyebabkan kekacauan data jemaah, termasuk pemisahan data keluarga dan pendamping.

“Ini juga menjadi faktor penyebab ketidakteraturan, karena data yang tidak terintegrasi menyulitkan proses pelayanan di lapangan,” jelasnya.

Ia menambahkan, ke depan pelaksanaan haji harus dikelola oleh lembaga baru yang lebih profesional, transparan, dan memiliki kendali teknis yang kuat agar pelayanan terhadap jemaah menjadi lebih baik.

“Harapan kami, tahun-tahun berikutnya tidak ada lagi pengalaman pahit seperti ini. Haji harus menjadi ibadah yang khusyuk dan nyaman, bukan menyulitkan jemaah,” katanya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwifantya Aquina
EditorDwifantya Aquina
Follow Us