Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

TNI AD bakal Bangun 5.500 Rumah bagi Prajurit, Harga Terjangkau

Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat (Kadispenad), Brigjen TNI Wahyu Yudhayana. (IDN Times/Alya Achyarini)
Intinya sih...
  • TNI AD akan bangun 5.500 rumah bagi prajuritnya demi kesejahteraan dengan pembiayaan menggunakan Tabungan Wajib Prajurit (TWP).
  • Rumah memiliki luas tanah 72 meter persegi dan harga di bawah Rp200 juta, dengan pengembang yang memberi perhitungan harga khusus.

Jakarta, IDN Times - TNI Angkatan Darat (AD) bakal membangun sekitar 5.500 rumah bagi para prajuritnya. Program ini adalah program yang digagas oleh TNI AD demi kesejahteraan para prajurit sehingga mereka mampu memiliki hunian dengan harga terjangkau.

Kepala Dinas Penerangan TNI AD, Brigjen TNI Wahyu Yudhayana mengatakan, proses groundbreaking seharusnya sudah dilakukan pada akhir Januari 2025 lalu, namun tertunda. 

"Kegiatan ini murni dilaksanakan oleh Angkatan Darat (AD), jadi tidak dalam kapasitas kami bekerja sama dengan Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman. Groundbreaking belum kami lakukan," ujar Wahyu kepada IDN Times melalui telepon pada Selasa (4/2/2025). 

Ia menambahkan, pembiayaan untuk pembelian rumah melalui Tabungan Wajib Prajurit (TWP), yaitu skema yang mewajibkan setiap prajurit untuk menabung sejak awal masa dinas hingga pensiun. Dana yang terkumpul dapat digunakan untuk pembayaran uang muka (DP) untuk kepemilikan rumah, sementara sisanya dapat dicicil tiap bulan. 

"Status rumah menjadi hak milik," ujar dia. 

1. Harga rumah yang siap dijual lebih terjangkau

Ilustrasi rumah. (IDN Times/Aditya Pratama)

Wahyu menjelaskan, luas tanah untuk bangunan rumah prajurit berkisar 72 meter persegi. Harga jual rumahnya pun berbeda dari harga rumah biasa, yakni di bawah Rp200 juta. 

"Harga rumahnya tentu berbeda dengan harga (rumah) umum. Kalau pun ada pihak lain yang kami ajak kerja sama tentu ini adalah beberapa pengembang," kata Wahyu. 

Ia menambahkan, pengembang yang diajak adalah pihak yang selama ini sudah menjadi mitra dari TNI AD. "Para pengembang ini mau membuat rumah berkualitas, konstruksinya bagus dan memberi perhitungan harga khusus," ucap dia. 

2. Kementerian Perumahan siap bantu pembangunan 5.500 rumah bagi prajurit TNI AD

Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman, Maruarar Sirait (IDN Times/Ridwan Aji Pitoko)

Sementara, di dalam keterangan tertulis, Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) akan membantu membangun ribuan rumah tersebut di lima tempat.

"Lokasinya ada di Serang, Bantul, Bogor, Bekasi dan Brebes," ujar Maruarar.

Ia pun telah menemui Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Maruli Simanjuntak untuk membantu mewujudkan pembangunan rumah tersebut.

"Dengan pembangunan rumah ini diharapkan dapat membantu anggota TNI AD yang belum memiliki rumah untuk mempunyai hunian yang layak," kata Maruli. 

3. Sebesar 52 persen prajurit TNI belum punya rumah sendiri

Ilustrasi prajurit TNI Angkatan Darat (AD). (ANTARA FOTO/Nova Wahyudi)

Sementara fenomena prajurit TNI belum memiliki rumah sendiri sudah sering menjadi perhatian dari pemerintah. Moeldoko ketika masih menjabat sebagai Panglima TNI pada 2014 lalu mengatakan, jumlah prajurit TNI yang memiliki rumah sendiri baru mencapai 48 persen. 

"Sisa 52 persen tidak memiliki rumah dalam artian para prajurit TNI masih tersebut masih tinggal di rumah saudara, kontrak maupun rumah dinas," ujar Moledoko beberapa waktu lalu. 

Melihat data tersebut, Moeldoko menuturkan, tentu sangat ironis. Meski para prajurit TNI tidak memiliki tempat tinggal sendiri, namun mereka tetap memikirkan dan melakukan aksi sosial dengan melakukan renovasi rumah tinggal masyarakat sehingga layak huni.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Santi Dewi
Jujuk Ernawati
Santi Dewi
EditorSanti Dewi
Follow Us