TNI AD Kirim Jembatan Bailey ke Aceh, Target 42 Unit Rampung Sebulan

- Jembatan Bailey dikirim ke Aceh menggunakan kapal KM ADRI XLIX, target mendarat pada 6 Januari 2026.
- Pembangunan 42 jembatan Bailey di Aceh ditargetkan rampung pada Januari 2026, meski menghadapi tantangan material dari Jakarta.
- Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Maruli Simanjuntak harus berutang demi percepatan pembangunan jembatan darurat di lokasi terdampak banjir dan longsor di Sumatra.
Jakarta, IDN Times - TNI Angkatan Darat (AD) kembali mengirimkan dua set jembatan Bailey ke lokasi terdampak banjir di Aceh. Sejauh ini, sudah 12 jembatan Bailey yang telah terpasang di lokasi-lokasi banjir Sumatra.
Wakil Kepala Staf Angkatan Darat (Wakasad), Letnan Jenderal (Letjen) TNI Muhammad Saleh Mustafa mengatakan, pihaknya merencankan pembangunan 42 jembatan Bailey di Aceh.
"Hari ini kita berangkatkan dua set jembatan Bailey, dari semuanya ada 42 jembatan yang kita rencanakan," kata Saleh kepada wartawan di Dermaga Satuan Angkatan Air Pusbekangad Tanjung Priok Jakarta Utara, Rabu (31/12/2025).
1. Mendarat di Aceh 6 Januari 2026

Adapun, dua set jembatan Bailey tersebut diberangkatkan ke Aceh dengan menggunakan kapal KM ADRI XLIX. Saleh mengatakan, dua set jembatan Bailey ini ditargetkan mendarat di Aceh pada 6 Januari 2026.
Selain dua jembatan Bailey, TNI AD juga mengirimkan sejumlah kebutuhan logistik dari Kementerian Pekerjaan Umum (PU) hingga jembatan armco untuk mendukung pembukaan akses di Aceh.
Menurut Saleh, percepatan distribusi ini akan mendorong penyelesaian pembangunan jembatan di Sumatra, sehingga memudahkan proses pemulihan pascabencana di Sumatra.
"Kita tetap melakukan dukungan-dukungan, baik dari pusat ke tempat lokasi, dengan menggunakan alutsista yang kita miliki semaksimal mungkin," kata Saleh.
2. Pembangunan 42 jembatan Bailey rampung pada Januari 2026

Saleh menambahkan, sebanyak 42 jembatan Bailey di Aceh ditargetkan bisa rampung dalam satu bulan, pada Januari 2026. Namun, ia mengatakan, pembangunan jembatan ini menghadapi tantanngan karena ketersediaan material jembatan harus dikirim dari Jakarta.
"Kalau target kita satu bulan kita akan, ya. Oleh karenanya itu kan ketersediaan dari material jembatan Bailey ini perlu di-support dari Jakarta sehingga hari ini kita berangkatkan dua set, ya. Kita harapkan memang satu bulan nanti ke depan sudah bisa tergelar semuanya, ya," kata dia.
3. Curhat Maruli harus ngutang untuk bangun jembatan di Aceh

Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Jenderal (TNI) Maruli Simanjuntak mengungkapkan, pihaknya terus berupaya membangun jembatan darurat di lokasi-lokasi terdampak banjir dan longsor.
Maruli memutuskan akan membangun tiga jenis jembatan darurat di lokasi terdampak banjir Sumtara, di antaranya jembatan Bailey, jembatan Armco, dan jembatan gantung. Namun, ia terpaksa berutang demi percepatan pembangunan jembatan di lokasi terdampak.
Hal tersebut disampaikan Maruli Simanjuntak saat mengikuti rapat koordinasi satgas pemulihan pascabencana di Aceh, Selasa (30/12/2025). Rapat dipimpin Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad dan dihadiri Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa.
"Untuk Armco sampai pabrik-pabriknya itu kita borong semua Pak, habis. Suruh bikin lagi, habis. Udah tiga tahap kita sudah kerjakan. Itupun ya saya nanti bisik-bisik Bapak aja Pak itu masih utang, Pak," kata Maruli.


















