TNI Jelaskan Kehadiran Pindad Anoa di Kejagung: Pengamanan Rutin

- Kehadiran Anoa bukan karena suatu hal yang luar biasa
- Tak ada kaitan dengan upaya penggeledahan Jampidsus
- Kejagung pastikan informasi penggeledahan Jampidsus hoaks
Jakarta, IDN Times - Mabes TNI menjelaskan, kehadiran dua kendaraan taktis (Rantis) Pindad Anoa 6x6 TNI AD di depan Gedung Utama Kejaksaan Agung dan Gedung Satgas Satuan Tugas Penertiban Kawasan Hutan (Satgas PKH), Selasa (5/8/2025) merupakan giat rutin.
Kepala Pusat Penerangan Mabes TNI Mayjen TNI Kristomei Sianturi menegaskan, kehadiran Anoa itu bagian dari kerja sama pengamanan yang diminta Kejagung.
“Itu kan dalam rangka pengamanan rutin yang memang diminta oleh Kejagung sesuai amanat Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 66 Tahun 2025 tentang Perlindungan Negara Terhadap Jaksa dalam Melaksanakan Tugas dan Fungsi Kejaksaan RI, serta Nota Kesepahaman (MoU) antara TNI dan Kejagung Nomor NK/6/IV/2023,” ujar dia kepada IDN Times.
1. Kehadiran Anoa bukan karena suatu hal yang luar biasa

Kristomei menegaskan, kehadiran Anoa ini bukan dalam rangka penebalan pengamanan dan bukan karena ada hal luar biasa.
“Rutin saja,” ujar dia menegaskan.
2. Tak ada kaitan dengan upaya penggeledahan Jampidsus

Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum), Anang Supriatna mengatakan, kehadiran panser itu adalah hal wajar karena terkait pengamanan sekretariat PKH.
“Pengamanan sekretariat PKH kan di dalamnya ada TNI juga,” kata Anang kepada IDN Times.
Kehadiran panser ini bertepatan setelah adanya informasi upaya penggeledahan kediaman Jampidsus Febrie Adriansyah di Jakarta Selatan pada Kamis (31/7/2025) malam.
Namun demikian, Anang membantah pengerahan panser ini berkaitan dengan upaya penggeledahan yang dilakukan oleh polisi itu.
“Gak ada (kaitannya),” ujar Anang.
3. Kejagung pastikan informasi penggeledahan Jampidsus hoaks

Bahkan, ia pun menegaskan bahwa informasi upaya penggeledahan yang digagalkan TNI itu adalah hoaks.
“Gak ada itu, hoaks,” imbuhnya.