Tuntut Kejelasan Tukin, ADAKSI: Tak Pernah Diundang Kemendiktisaintek

- Dosen ASN tak pernah dilibatkan dalam komunikasi terkait tukin, tidak pernah diundang untuk diskusi oleh pejabat Kemendiktisaintek.
- Tuntutan kejelasan tukin sudah berlangsung sejak awal Januari, pihak Kemendiktisaintek diduga menyembunyikan karangan bunga yang dikirimkan.
- Konsultasi pada 14 Januari memberikan ultimatum Kementerian, namun tidak ada pernyataan resmi hingga 24 Januari. Aksi tuntutan juga mendapat tekanan dari pimpinan perguruan tinggi.
Jakarta, IDN Times - Ketua Koordinator Nasional (Kornas) Aliansi Dosen ASN Kemendiktisaintek Seluruh Indonesia (ADAKSI) Pusat, Anggun Gunawan mengatakan, para dosen ASN tak pernah dilibatkan dalam proses komunikasi terkait tunjangan kinerja (tukin) yang belakangan jadi polemik. Dia mengungkapkan pihak Kemendiktisaintek juga tak pernah menemui mereka untuk memberikan penjelasan soal nasib tukin.
"Saya pribadi dan juga kawan-kawan yang lainnya itu tidak pernah mendapatkan undangan ataupun WhatsApp dari pejabat kementerian untuk mendiskusikan terkait dengan tukin ini," kata dia usai aksi damai di depan Monas, Jakarta Pusat, Senin (3/1/2025).
1. Karangan bunga diduga disembunyikan

Dia menjelaskan, tuntutan soal kejelasan tukin dosen ASN di lingkungan Kemendiktisaintek sudah berlangsung sejak awal Januari, mereka pernah mengirimkan karangan bunga pada Senin, 6 Januari 2025 namun diduga disembunyikan.
"Kami tidak boleh memajang bunga itu di depan, kami malah disuruh ke belakang gitu kan ya. Dan kami cuma ditemui oleh mungkin kepala keamanannya saja. Jadi tidak ada pejabat dari dikti itu yang menemui kami gitu kan ya," katanya.
2. Tak ada undangan pemberian info soal perkembangan tukin

Kemudian pihaknya juga menggelar konsultasi pada 14 Januari untuk memberikan ultimatum Kementerian agar memberikan penyataan resmi terkait dengan tukin ini, namun hingga 24 Januari tidak ada pernyataan,
"Terakhir hari Jumat (31/1) kemarin itu ada sosialisasi tentang perkembangan tukin. Yang diundang itu cuma rektor, direktur, kemudian juga kepaladikti. Kami gak pernah diundang," katanya.
3. Ada massa aksi yang mundur diduga ditekan

Bahkan untuk aksi tuntutan secara damai ini ada tekanan dari pimpinan perguruan tinggi agar tak dilaksanakan. Tak sedikit anggota ADAKSI yang kata dia mundur karena adanya tekanan.
"Banyak kawan-kawan kami yang pada akhirnya mundur, gak datang ke sini karena ditekan oleh rektor ataupun juga direkturnya gitu," kata dia.